Nicky hilang kesabaran menunggu munculnya Santi di depan rumah. Ia pun lantas memberanikan diri datang ke rumahnya. Berharap dapat bertemu sang gadis idaman.
Namun, setelah lama mengetuk pintu dan ada yang membuka. Bayangannya gugur persatu.
Silvia : kamu?
Terkejut.
Silvia : mau apa?
Bernada sinis. Sakit hatinya kian bertambah.
Nicky : hai..
Kecewa sebab tak mendapati Santi.
Nicky : apa ada...
Silvia tahu tujuan cowok itu datang kemari. Sebelum kalimat Nicky selesai. Ia segera memotong.
Silvia : cari kak Santi, ya?
Nicky : iya, apa dia ada?
Silvia : dia gak ada di rumah, sedang pergi ngurus dokumen.
Nicky : dokumen? Untuk apa?
Silvia : gak tau ya, sebentar lagi kak Santi akan menikah ama pria pilihan ayah.
Nicky : apa? Tidak mungkin.
Silvia : apanya yang tidak mungkin. Dari dulu kak Santi udah dijodohin ama tu orang.
Semangat Nicky seketika hilang. Harapan hidup kembali goyah.
Silvia : dan karena kak Santi mau lulus. Jadi, ayah mempercepat rencananya. dia gak bakal tinggal di sini, dia akan pindah.
Nicky linglung, pandangannya buram.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Rasta sudah lama menunggu. Berdiri di depan gerbang sekolah satu setengah jam tak jadi soal karena teringin bertemu Santi.
Dan begitu para anggota komite pulang. Rasta menegakkan postur tubuh.
Melihat hal itu, Santi merasa malu. sebab banyak anggota komite turut memperhatikan.
Vega : dia sedang menunggu mu ya?
Santi : entah.
Vega : akhir-akhir ini, aku liat nilai ujiannya lumayan loh. Apa dia benar-benar udah tobat ya?
Santi : aku tidak tau.
Vega : hey, jika orang seperti dia aja bisa berubah. Aku harap selama kau di Taiwan, tetaplah jadi Santi seperti yang ku kenal. Ok.
Santi : aku tidak janji.
Vega : setidaknya berusahalah.
Santi : baiklah.
Vega : sayang sekali, kau akan pindah. Padahal kau masih dibutuhkan di sini.
Santi : aku yakin, kalian bisa tanpa aku.
Vega : semoga sukses ya.
Santi : thanks.
🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂
Setelah semua anggota komite pulang dan hanya menyisakan Rasta serta Santi saja.
Rasta : mau makan?
Santi : tidak. Eh, selamat atas peningkatan mu dalam belajar.
Rasta : apaan sih, gitu aja pake diselamatin segala.
Santi : aku senang, akhirnya kau bisa serius belajar.
Rasta : iya sih, itu juga berkat kamu.
Santi : aku?
Rasta : ya, selama aku mengenal mu. Aku baru sadar satu hal, bahwa untuk jadi orang dihargai dan dihormati itu harus punya wawasan luas dan berhati tulus. Selama ini anggapan ku salah tentang itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Plis, Hargai Aku (TAMAT)
Teen FictionSanti gak sengaja menyinggung cowok paling trouble maker di sekolah. Akibatnya dia selalu di bully cowok itu. Namun, suatu ketika Santi menyelamatkan cowok itu dan mulai mengubah cara berpikir si cowok. Disamping itu hadir juga cowok yang yang butuh...