🧡

5 0 0
                                    

Dandi : cowok itu siapa? Saudaranya, ya?

Penasaran karena baru pertama melihat Santi jalan bareng cowok.

Heru : bisa jadi, tapi kok keknya si cowok ngemanjain Santi sih.

Dandi : apa jangan-jangan itu pacarnya.

Setelah mengatakan hal itu, Dandi serta Heru sontak melirik Rasta.

Meski tak mengatakan sesuatu, jelas terpancar raut cemburu di wajah Rasta.

Cowok itu seolah mengabaikan keadaan sekeliling. Fokusnya hanya tertuju pada Santi dan cowok yang sedang bersama gadisnya.

Berbagai pertanyaan menggempur isi kepala, prihal hubungan mereka. Meski tak nyaman dengan perasaan cemburu ini. Namun, sebagai pria sejati, ia masih bersikap tenang. Walau didera rasa penasaran, ia bisa menanyakan secara baik-baik nanti pada Santi sendiri. Jika waktunya tepat.

🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃🍃

Karena baru pertama melihat Santi jalan bareng cowok. Aksi Nicky yang mengantar Santi ke sekolah pun jadi pusat perhatian.

Melihat hal itu, Santi malu luar biasa. Ia secara halus menyuruh Nicky cepat-cepat pergi.

Santi : aku masuk dulu, ya.

Nicky : nanti pulang jam berapa?

Santi : kenapa?

Perasaannya tak enak.

Nicky : aku ingin menjemput mu.

Santi : tidak perlu, aku bisa pulang sendiri.

Nicky : tidak, aku akan menjemputmu.

Santi : tidak usah repot-repot. Aku nanti bisa pulang sama temanku.

Nicky : aku bertanggung jawab atas dirimu. Kau tidak boleh menolak.

Santi : tapi...

Nicky : tidak usah tapi-tapian, hubungan kita berdua lebih dari teman. Kau mengerti kan?

Deg. Hati Santi berdebar. Ungkapan itu punya arti tersembunyi.

Santi : jam satu sekolah sudah selesai.

Nicky : tunggu aku, ya. Jangan kemana-mana.

Santi mematung. Mencerna apa yang dikatakan Nicky.

🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂🍂

Saat di kelas.

Eno : siapa tuh tadi?

Menyikut lengan Santi yang tampak gelisah dengan kenyataan bahwa Nicky punya perasaan padanya. Bukankah hal itu juga terjadi pada Rasta.

Bagaimana pun, Santi benar-benar dilema. Untuk Nicky, Santi memang punya perasaan khusus pada cowok itu. Tapi, hatinya jadi kacau kala Rasta perlahan datang membantunya dalam segala kesulitan.

Santi : bukan siapa-siapa. Hanya tetangga depan rumah.

Eno : tetangga depan rumah? Wah beruntung banget punya tetangga ganteng kek gitu. Kenalin dong.

Santi : namanya Nicky.

Eno : namanya juga keren.

Santi : orangnya juga baik.

Eno : kau suka dia, ya?

Santi : eh, aku suka dia?

Terkejut dapat pertanyaan begitu.

Eno : secara kan dia ganteng. Masa kau gak ada perasaan sih sama cowok macam dia. Aku aja yang baru liat udah ngefans.

Santi : aku gak tau.

Plis, Hargai Aku (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang