᛫ ᛫ M Y T H ᛫ ᛫
Ketika tindakan lebih dulu mengikuti hati daripada logika.
Karena nyatanya, kadang apa yang terucap belum tentu sejujur apa yang dirasa.
Braakk—
Pintu kamar Yuuta di pagi hari yang cerah tiba-tiba didobrak kencang oleh oknum seorang gadis berambut coklat sepaha. Bahkan dengan santainya ia melipat kedua tangannya didepan dada sambil mengangkat sedikit dagunya ke atas dengan angkuhnya.
“Berbahagialah Yuuta! Hari ini aku berbaik hati akan mengajakmu pergi berkencan!” ucapnya sambil mengibaskan rambut panjangnya yang dibiarkan tergerai, “Bagaimana?! Ini adalah kencan diluar pertama kita semenjak berpacaran—he?”
Perkataan [Name] semakin melirih hingga akhirnya terpaku diam menatap Yuuta yang berdiri tidak jauh didepannya. Ia berkedip beberapa kali, melihat tubuh Yuuta yang terlihat basah karena sehabis mandi, bahkan tanpa adanya sehelai benangpun yang menutupi tubuhnya.
“Na-na-na-na-na-[Name]-chan?!” kaget Yuuta dengan wajah memerah.
“Kyyyaaaaaaa! Yuuta mesum!” teriak [Name] membalikkan badannya sambil berlari kabur, namun karena terlalu cepat ia tidak menyadari apa yang ada didepannya.
Duagh—
Kepalanya seketika membentur kencang pinggiran pintu karena ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya. Sontak saja [Name] jatuh terduduk sambil memegangi dahinya yang berdenyut sakit, bahkan ia bisa merasakan pening mendera kepalanya. Namun agaknya rasa malunya lebih terasa daripada nyeri akibat dibentur kencang.
“A-apa kau baik-baik saja, [Name]-chan?! Kau terbentur kencang sekali tadi!” panik Yuuta yang sudah memakai kembali handuknya, ia berlari mendekati kekasihnya yang terduduk membelakanginya sambil memegangi kepalanya.
“[Name]-chan? Tolong angkat kepalamu dan biarkan aku melihatnya! Bagaimana kalau terluka? Kita harus segera mengobatinya,” lanjutnya sambil perlahan menyingkirkan kedua tangan [Name], lalu menyentuh dagunya agar bisa bertatapan dengannya.
Wajah [Name] memerah karena malu sekaligus kesakitan, terlihat sedikit air mata di pelupuk matanya yang akan jatuh sebentar lagi. Bisa Yuuta lihat ada bekas merah di dahi gadis itu, ia mengelusnya lembut sambil meniupnya pelan.
“Syukurlah tidak ada lukanya. Hanya berbekas merah saja,” ucap Yuuta mengulas senyum masih dengan tangan yang mengelus pelan dahi gadisnya.
“Ini salah Yuuta! Pokoknya salah Yuuta!” seru [Name] beranjak berdiri lalu berlari kencang meninggalkan Yuuta yang masih terbengong bingung didepan pintu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MYTH || Okkotsu Yuuta ✓
Fanfiction❝Pada nyatanya, mitos tentang Cinta memang tidak pernah mampu terpecahkan.❞ Demi mendapatkan senjata terkutuk yang ada padamu, Yuuta setuju menuruti semua kemauanmu. Bahkan sampai menjadi pacar kontrak dan pelayan di rumahmu. Tinggal serumah bersama...