12

698 94 39
                                    

᛫           ᛫ M Y T H ᛫           ᛫

Kebenaran sialan itu, ternyata membawa hadiah terindah.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.





"Kenapa malah di kelasmu? Kupikir kau akan mengajakku ke kamarmu."

Yuuta yang baru mendudukkan bokongnya ke kursi sontak stagnan, ia menoleh menatap kekasihnya yang melipat kedua tangannya didepan dadanya.

"Habisnya disini lebih nyaman. Hawanya kan seperti pacaran anak sekolah di kelas, begitu. Hehehe..." tawa Yuuta canggung sambil memegang kepalanya.

Soalnya kalau di kamar pasti [Name]-chan akan semakin berbahaya, tidak! Yang berbahaya adalah aku! Semenjak meresmikan hubungan kontrak kami, aku selalu diliputi perasaan aneh saat melihat [Name]-chan! Kalau di kamar pasti hal mengerikan akan terjadi! Pokoknya tidak boleh!-pikirnya sambil menundukkan kepalanya, sedangkan [Name] yang melihatnya hanya memiringkan kepalanya bingung.

"Oh begitu, aku tidak masalah dimanapun."

[Name] mendudukkan dirinya di kursi tepat di sebelah Yuuta, awalnya ia terlihat bingung melihat hanya empat meja di ruang kelas seluas ini. Namun kembali lagi ia teringat jika murid penyihir Jujutsu itu sangat minoritas, tentunya tidak akan mungkin bisa sebanyak teman sekelasnya di sekolah biasa.

"Bagaimana kabarmu sebulan ini, [Name]-chan? Apa kau makan dengan teratur dan istirahat tepat waktu tanpa bergadang lagi?" tanya Yuuta memulai percakapan sambil menatap gadisnya.

"Baik. Aku makan teratur karena setelah kau pergi, pelayanku kembali bekerja seperti biasa. Aku juga sudah tidak lagi bergadang kok, hanya sesekali saja tapi bukan masalah besar." [Name] menjawab sambil memainkan jarinya, "Kalau Yuuta, bagaimana? Apa misimu lancar?"

"Begitulah. Namanya juga penyihir Jujutsu, apalagi aku tingkat khusus, hahahaha..."

"Kau sama sekali tidak berubah sejak terakhir kali kita bertemu," ucap [Name] terkekeh kecil melihat tingkah Yuuta yang masih kikuk seperti sebelumnya.

"[Name]-chan justru terlihat berbeda. Kenapa kau memotong rambut sepahamu? Kau juga tidak lagi menguncirnya dua."

"Hanya ingin mengganti suasana saja. Bagaimana? Aku terlihat sedikit dewasa, kan?" tanya [Name] sambil mengibaskan rambutnya yang dikuncir satu.

"Iya, kau menjadi lebih dewasa daripada sebelumnya."

Setelahnya keduanya kembali terdiam, mereka bingung harus membahas apalagi sebagai topik pembicaraan selanjutnya. Padahal sebelumnya mereka bisa membahas apapun tanpa canggung, namun entah kenapa semenjak kejadian [Name] kabur waktu itu keduanya justru merasa ada sesuatu yang berbeda.

MYTH || Okkotsu Yuuta ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang