29

26.2K 3.3K 1.4K
                                    

⚠️Ayo bahas visualisasi sebentar.

Aku sekarang ini ndak suka ngasih foto cast buat karakter tulisanku hmm. Lebih seneng kalian bayangin sendiri aja, lagian selera orang kan masing². Nanti pas aku kasih foto Abimanyu yang guanteng, nanti kalian komen "ih kayak bakul cilor di komplek aku ndoro."

Abimanyu   : guanteng, punya senyum menawan, pinter, bijak. Suka tebar pesona.

Basupati    : gagah, ganteng, kereng, pokoknya kalo sekali liat ni cowok pasti yg terlintas di benak "WAH GILA ADA PEJANTAN TANGGGUH!"

Bhanu      :  guanteng, kalem, aslinya cerewet, tipikal yg klo liat Bhanu bawaannya pengin manjain ni cowok.

Gandi      : ganteng, soft, perhatian, senyumnya muaniiiiiissss bgt ndak bosenin.

Dah kalian bayangin aja sendiri yah😂

Selamat membaca 🖤


***









Ini apa bisa Jenar di bilang stalker yah?

Walaupun terlihat tidak peduli akan tetangga barunya itu, tapi sebenernya jiwa penasarannya meronta-ronta. Diam-diam Jenar mengawasi aktifitas Dewa. Seperti berangkat kerja, aneh__punya porsche & moge tapi tiap berangkat kerja di jemput mobil.

Pulang jam enam sore, habis itu  jarang keluar rumah. Jenar heran, Dewa sudah jelas terlihat kaya tapi apa tidak menyewa pembantu?

Rumah besar pasti ngurusnya butuh waktu kan? Apalagi dirinya bekerja. Sudah begitu siapa yang masak? Jenar sering lihat pengantar makanan online soalnya.

Kalau weekend joging keluar, baru pergi entah kemana pakai mogenya.
Seperti sekarang, Jenar tengah bersantai di teras rumah menonton drakor sambil makan buah__huhu buah pemberian Bambang masih banyak soalnya.

Mmm ini Jenar benar-benar bersantai kok, bukan sedang menunggu kangmas yah.

Sebenarnya mereka sering berpapasan, Dewa bersikap ramah seperti biasa kok__ya menyapa tetangga. Tapi kadang tatapan mereka terpaku lumayan lama. Saling pandang dalam diam.

"Ack!" Jenar hampir tersedak ketika melihat Dewa tengah berlari dari kejauhan, hampir sampai ke rumahnya.

Jenar kembali fokus pada laptopnya. Tapi aneh sekali, walaupun sudah berusaha secuek mungkin__ pada akhirnya kepalanya mendongak, menatap ke rumah sebrang dimana Baladewa tengah berdiri menatapnya.

Dewa mengangguk dan tersenyum singkat menyapa Jenar, Jenar mau tak mau balas senyum. Iya toh?! Balas senyum, masa harus balas cium sih?! Eh!

"Nduk!"

"Dalem bu," sahut Jenar.

"Rene sek."

Jenar bangkit, berjalan masuk menemui ibunya di dapur. "Pripun bu?"

"Ibu dapet panggilan, pulang sore mungkin... Ibu udah masak opor lumayan banyak cukup sampe sore, tapi kalau kamu bosen opor bisa beli lauk di luar yah?"

Jenar mengangguk, ah opor itu kesukaannya sekali! Tiap hari masak opor!

"Oh iya, ini sebentar lagi matang. Ibu harus berangkat sekarang, tetangga depan itu kasih ya sedikit. Kasihan, ibu lihat kok kayaknya pesen makanan online mulu. Sekalian jalin silaturahmi." Ibu berkemas lalu pergi berangkat kerja.

SEJIWO [21+] EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang