you control everything

254 35 11
                                    

"Aku sudah memesan taksi. Kau bisa pulang sebelum malam."

Thomas menghembuskan kepulan asap dari rokok yang ia hisap sambil memandangi lapangan pacuan kuda dimana satu per satu kuda mulai di pacu. Sorakan-sorakan mulai terdengar sedangkan gadis yang memakai gaun merah di hadapan nya menatap nya dengan tatapan tak percaya.

"Kau membiarkan ku pulang sendiri?"

Thomas menatap gadis itu, "Rencana berubah. Aku harus mengagalkan rancangan Tuan Solo."

"Dengan istri mu?"

Thomas terdiam di tempat menatap lautan safir milik Grace yang memang sangat mirip dengan milik istri nya.

Grace tersenyum renyah, "Kau lebih memilih nya?"

Thomas menarik napas panjang seraya mengeluarkan beberapa lembar uang dan memberikan nya pada Grace. "Supir nya kepercayaan ku. Pulang lah."

Setelah mengatakan hal itu Thomas berbalik dan berjalan kembali menuju tenda putih yang telah di masuki lebih dulu oleh Istri nya sedangkan Grace, ia memandangi punggung pria itu menjauh sambil mengenggam kuat lembaran uang yang dia berikan, menyalurkan perasaan nya.

Thomas mendapati istri nya itu sedang bercanda ria dengan pria gendut di hadapan nya. Thomas diam sejenak memandangi wajah itu. Dia tidak terlihat menyebalkan saat sedang tertawa.

Thomas lantas melangkah mendekat lalu duduk tepat di samping Adeline. Beberapa makanan sudah di hidangkan dan juga beberapa cangkir teh.

"Sangat mengejutkan Tuan Shelby," Tuan Solo berbicara pada nya, "Kau bisa memenangkan hati seorang anak gubernur yang cantik dan pintar ini

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sangat mengejutkan Tuan Shelby," Tuan Solo berbicara pada nya, "Kau bisa memenangkan hati seorang anak gubernur yang cantik dan pintar ini."

Thomas melirik ke arah gadis itu dan mendapati Adeline tersenyum menghargai. Thomas menarik napas panjang, "Kau benar, Tuan Solo. Menikahi nya sebuah peristiwa yang mengesankan bagi ku."

"Siapapun akan mengatakan hal yang sama jika berhasil menikahi nya." Sambut tuan Solo sambil tertawa keras.

Pria gendut itu mengunyah makanan nya dengan lahap. Tidak heran jika badan nya segendut itu kalau makan nya saja serakus itu. Berbeda dengan Adeline yang memotong steak dan mengunyah nya dengan anggun itu menoleh ke arah Thomas yang hanya diam memandangi pria di hadapan nya.

"Kau tidak mau memakan nya, Tommy?" Suara Adeline menarik perhatian kedua nya.

Tuan Solo menatap kedua nya secara bergantian lalu menyadari makanan di hadapan Thomas masih utuh. Tak tersentuh sama sekali, "Makan lah, Tuan Shelby. Aku tidak mau di hajar Albaight karna tidak memberi makan menantu nya."

Thomas masih saja diam mendengar kedua nya tertawa geli walaupun Thomas tahu Adeline hanya menghargai nya saja.

Thomas menegakkan duduk nya, "Aku kemari untuk membicarakan bisnis, Tuan Solo."

Adeline menoleh ke arah sang suami dengan tatapan sulit di percaya. Pria itu benar-benar tidak mengenal waktu dan suasana. Untuk beberapa saat suasana menjadi canggung hingga akhirnya Tuan Solo meletakkan sendok garpu nya lalu bersandar di kursi nya.

vacuousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang