night walk

305 44 6
                                    

"Kau terlihat kacau."

Adeline meraih wajah pria itu dan seketika Thomas memejamkan mata nya. Thomas memaki dalam hati, dia baru saja menghancurkan barang-barang di ruang kerja Ada karna gadis ini namun ketika dia menyentuh nya,

Thomas tidak bisa menolak untuk menikmati nya.

Thomas selalu menyukai sentuhan Adeline.

Dan, ketika Thomas merasakan bibir istri nya untuk pertama kali. Dunia Thomas berhenti sejenak. Seketika Thomas tidak menemukan kenikmatan apapun pada Grace. Yang masih Thomas tidak terima sampai saat ini.

Yang benar saja, sekali sentuhan dan memghancurkan semua nya?

Thomas yakin Grace adalah wanita yang ia inginkan sebenarnya. Bahkan rasa sakit atas pemgkhianatan nya tidak apa-apa di bandingkan dengan cinta nya.

Dan gadis ini mengacaukan nya, hanya sekali sentuhan.

Thomas sudah muak, dia ingin tahu siapa gadis yang ia nikahi.

"Ayo pulang." Thomas membuka mata nya dan menemukan Adeline menatap nya heran.

"Kau yakin?" Adeline menaikkan kedua alis nya memastikan dan Thomas mengangguk sebagai jawaban.

"Aku sudah berpamitan dengan Ada dan mengucapkan selamat ulang tahun pada Karl," Thomas meraih tangan Adeline di wajah nya. "Just," Thomas diam sejenak, "Let's go home."

Adeline memandangi wajah suami nya kemudian tersenyum kecil, "Baiklah, kalau itu yang kau mau." Adeline meraih tas nya lalu meraih uluran tangan Thomas yang mengajaknya untuk keluar dari rumah Adik perempuan nya.

Thomas melepaskan genggaman untuk mengeluarkan kunci mobil di kantung mantel nya. Thomas membuka pintu dan menunggu istri nya untuk masuk. Namun tak ada tanda Adeline akan masuk ke dalam hingga membuat nya menoleh ke arah gadis yang masih berdiri.

"Kau ingin kita menaiki kuda?" tanya Thomas.

Adeline menarik napas panjang lalu menoleh ke arah jalan menuju rumah nya, "Aku menyukai udara malam ini."

Thomas diam sejenak, "Yah, itu akan membuat kaki mu biru dengan sepatu itu."

Adeline menunduk untuk melihat High heels yang ia pakai kemudian melepaskan nya satu per satu lalu kembali menatap Thomas yang menatap sepatu itu. "Ku lihat tangan mu tidak membawa apapun, Tommy."

Thomas tersenyum—mencoba memahami jalan pikiran istri nya kemudian kembali menatap nya, "Kau yakin?"

Adeline mengangguk sebagai jawaban membuat Thomas diam beberapa saat. Memikirkan berbagai macam hal.

"You won't using 'There's so many Scary people around here' reason, right?" ucapan Adeline membuyarkan pikiran Thomas. "Because you are the scary people."

Thomas menarik napas panjang seraya menutup pintu mobil nya dan membungkuk meraih sepasang sepatu istri nya. "Well, i think Ada can ask Michael to return my car."

Adeline tersenyum melihat pria ini mengabulkan permintaan nya lalu berjalan menuju rumah nya yang lumayan jauh di atas trotoar jalan Birmingham.

Angin malam sangat dingin. Entah apa yang membuat Adeline menginginkan hal ini. Thomas dan Adeline berjalan beriringan dalam diam, tenggelam di pikiran masing-masing.

Thomas menoleh ke arah Adeline, kedua tangan nya di belakang dengan dua jari menenteng dua sepatu istri nya. "Kaki mu tidak kedinginan?"

Adeline menunduk untuk melihat kaki polos nya melangkah, "Aku sudah menyuruh Trina menghangatkan air untuk ku. Lagipula," Adeline menatap suami nya, "Aku tinggal dengan pria dingin selama seminggu. Mungkin aku harus pergi ke Kutub Utara agar tahu apa rasa nya dingin lagi."

vacuousTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang