"Dimana Tommy? tanya Isaiah pada Arthur yang baru saja turun dari mobil nya. Pemilik nama diam, ia menatap anak muda itu lekat-lekat.
"Aku tidak tahu." balas Arthur setengah acuh seraya berjalan masuk menuju sebuah rumah dan menaiki tangga.
Isaiah menyusul, "Seperti nya dia menikmati waktu nya dengan istri nya."
Arthur tak menjawab dan lebih memilih mempercepat pergerakan naik tangga sampai mereka berada di lantai paling atas dan berdiri di dekat jendela kaca berbentuk oval. Mata nya terus menatap Curly yang berdiri seperti orang bodoh di dekat pintu sebuah rumah.
"Ada yang harus ku beritahu pada mu," Isaiah mendekatkan tubuh nya dan merendahkan suara nya hingga berhasil menarik perhatian Arthur, "Adeline, gadis itu," Isaiah menelan ludahnya kasar, "Beberapa kali bertemu dengan seorang pria—"
"–Dia pebisnis, Isaiah. Dia bertemu dengan banyak orang." Arthur memotong.
"Di balik tirai gedung busana nya? Apa yang mereka bicarakan di balik tirai atau yang lebih parah apa yang mereka lakukan di balik tirai?" Isaiah menatap manik Arthur yang terkejut dengan ucapan nya. "Dan aku tahu, pria itu bukan berasal dari Birmingham."
Mereka diam untuk beberapa saat sampai akhirnya Arthur menepuk wajah pria muda itu, "Bersiaplah."
"Arthur," panggil Isaiah lagi. "Gadis itu berbahaya."
Arthur mengangguk samar, "Semua Shelby sudah tahu itu."
Isaiah memandangi pria itu sejenak sebelum akhirnya melangkah menuju tangga dan menuruni nya meninggalkan Arthur yang kembali menatap Curly namun pikiran nya terus mengulang semua perkataan Isaiah.
Arthur beralih pada Isaiah yang sudah siap pada posisi nya dengan senjata nya dari balik mobil.
Suara di sekitar Arthur hanyalah suara Isaiah yang memberitahu nya tentang adik ipar kesayangan nya. Ia mencoba menolak semua pemikiran buruk mengingat Adeline adalah perempuan baik hati namun dugaan-dugaan buruk nya terus berdatangan.
Dan itu membuat Arthur tidak bisa fokus, mata nya berbayang hanya karna dia berusaha menepis semua prasangka Isaiah.
Arthur menggelengkan kepala nya seraya memejamkan mata nya. Mencoba untuk menghiraukan itu semua.
Crak.
Arthur melebarkan mata nya dan spontan mengeluarkan pistol dari balik Jas hitam nya ke sumber suara.
Dan di sana,
Seorang pria juga mengarahkan senjata nya.
Arthur mengangkat dagu nya lalu menoleh ke arah jendela. Curly sudah bersama perempuan cantik berbaju merah, target mereka hari ini, namun Isaiah, seseorang juga mengarahkan senjata di belakang nya.
"Kau bisa memanggil saudara mu sebelum kita mulai, Tuan Shelby." ujar pria di balik senjata itu sambil tersenyum lebar.
***
"Kami melawan mereka tanpa senjata dan perempuan itu berhasil kabur."
BUK!
Thomas memukul meja yang ada di hadapan nya membuat seluruh anggota Peaky Blinders menatapnya was-was. Bersamaan dengan Arthur dan Isaiah yang sedang di obati di Pub milik mereka.
Thomas mengeraskan rahang nya mencoba berpikir.
"Darimana gadis itu tahu—"
"Tidak, Perempuan itu tidak tahu dia akan di bunuh hari ini." Potong Arthur pada ucapan Ada. Semua orang beralih menatapnya kecuali Thomas. "Yang tahu tentang ini adalah atasan nya."
KAMU SEDANG MEMBACA
vacuous
Fanfiction"Tommy bertemu dengan imbang nya." Adaline, anak dari Gubernur itu bisa mengacak-acak jiwa Thomas sesuka hati nya.