Ice Prince Tommy

Pertemuan

Alana duduk sambil merapikan rambutnya. Dipikirannya apa pun yang terjadi dia hanya akan tersenyum agar tidak menimbulkan masalah.
Pintu terbuka, reflek alana juga berdiri dari tempat duduknya. Sekertaris lee muncul lalu disusul oleh sosok laki laki.

Perawakan laki laki itu sungguh sempurna. Laki laki itu memiliki aura yang kuat membuat alana meremas jemarinya. Ini kali pertamanya alana bertemu dengan calon laki-laki yang akan menjadi suaminya. Langkah kakinya saja sudah mengintimidasi lalu bagaimana jika dia sudah menjadi suami nanti.

Buang fikiran bodohmu itu gadis bodoh. Alana

"Silahkan tuan."
Sekertaris itu menarik kursi, dan laki laki itu duduk dengan angkuh. Sekertaris lee meletakan amplop berwarna coklta didepannya. Alana menatap map itu.

Apa itu surat Perjanjian pranikah ?

Alana bergumam sendiri, dia menyiapkan hatinya untuk kemungkinan terburuk yang akan terjadi didalam pernikahannya. Ini adalah pernikahan untung dan rugi. Dia sudah dijual ayahnya untuk menyelamatkan perusahaannya. Alana tahu bagaimana dia tidak punya harganya didepan calon suami yang sudah membelinya dari ayahnya.

"Bacalah! Itu peraturan yang harus kau patuhi saat menjadi istriku," dia melempar map coklat itu kembali dihadapan alana dengan tangan kirinya.

Alana membuka amplop tersebut dan membacanya dengan seksama.

Apa ini !

Pihak pertama : Tommy Byantara Samudra

Pihak kedua : Alana Larasati

Peraturan yang dilakukan selama pernikahan adalah pihak pertama adalah peraturan yang harus dipatuhi oleh pihak kedua.

Alana mencoba mencerna tulisan yang ada didepannya . Satu kalimat itu sudah mewakili semuanya, bahwa alana bukan apa apa dan harus patuh tanpa membangkang.

Apa maksudnya ini. Apa artinya dialah aturan hidup yang aku yang harus aku patuhi pernikahan berlangsung. Kata katanya adalah perintah. Begitu?
Apa dia pikir dia adalah raja joseon yang pernah aku tonton

Alana benar benar merinding membaca semua peraturan konyol yang tertera di kertas ini.

"Maaf tuan , apa bisa anda menjelaskan aturan ini , agar kedepannya saya tidak melakukan kesalahan" alana memberanikan diri untuk bertanya. Sekilas alana melihat wajah tommy terkejut dengan kata katanya. Bibirnya terlihat tersenyum samar dan sinis.

"Keluarkan ponselmu catat dan ingat baik baik!" Alana mengeluarkan ponselnya

"Peraturan pertama jangan pernah mencampuri urusan pribadiku. Apapun itu, termasuk hubunganku dengan wanita lain."

"Baik " jawab singkat alana sambi mengetik diponselnya.

Tommy menatap lurus wanita yang ada didepannya yang masih tertuduk mencatat apa yang dikatakan. Gadis ini bahkan tidak terkejut dengan aturan pertama yang ditulisnya

"Yang kedua, lakukan kewajibanmu dan peranmu sebagai istri tanpa membangkang dan banyak bicara."

"Baik. " Alana menatap Tommy "apa hanya ini tuan ?"

Gadis ini benar benar sedang menantangku sepertinya. Tatap tommy tidak suka.

"Maaf , apa boleh saya menanyakan sesuatu ?"

"Katakan" Tommy menjawab acuh

"Apa saya bisa bekerja setelah menikah ? "

"Aku tidak peduli dengan pekerjaanmu, lakukan sesukamu aku tidak peduli. Yang harus kamu lakukan menjaga sikapmu diluar sana, jangan sampai beredar rumor yang bisa menghancurkan nama baikku. Ingatlah, aku bisa membantu keluargamu bertahan hidup, aku juga bisa menghancurkannya tanpa sisa."