Mulai Bekerja

2 0 0
                                    

Setelah kepergian suaminya, Alana memilih bersiap-siap untuk pergi bekerja.
Hal yang menyenangkan jika bisa bertemu dengan teman-temanya.

Setelah selesai merapikan diri, Alana keluar dari kamar dan menuruni tangga. Penampilannya sangat berbeda dari beberapa menit yang lalu saat Tommy masih dirumah.

Ibu mertua Alana dan kedua adik ipar sudah berada dibawah tangga. Alana sangat ingin mengabaikan mereka.  berpura-pura bersikap manis adalah hal yang melelahkan.

"Kak.. lihat betapa modisnya fashion kakak ipar. Aaa.. aku jadi ingin meminjam sepatunya itu" bisik hera pada tifany yang melihat penampilan kakak iparnya.

"Diamlah!" Bentak ibunya

Alana mendekat ke arah ibu mertua dan dua adik iparnya.

"Bu, akan pergi bekerja. Suamiku mengizinkan aku untuk bekerja" ucap Alana dengan tersenyum

"Bekerja? " ibu mertuanya tertawa saat mendengar menantunya pamit untuk bekerja.

"Memang apa pekerjaanmu" tanya adik ipar seperti meremehkan Alana

Alana mengambil sesuatu dari dalam tasnya dan memberikan sebuah kartu nama kepada Tiffany.

"Sesekali, kali datanglah berkunjung, siapa tahu saya bisa membantu kalian." kata Alana sambil tersenyum.

"Kalian tenang saja, Aku tidak akan menghancurkan reputasi keluarga ini ataupun nama baik keluarga ini. Bukankah tidak ada yang tahu bagaimana rupa istri dari yang paling berkuasa Tommy Samudra. Jadi kalian tidak perlu khawatir tentang itu. Mari hidup dengan tenang tanpa saling menanggu satu sama lain. Saya permisi."

Saat akan melangkah pergi. Ibu mertuanya kembali mencegahnya.

"Tunggu! Kamu hanya perlu menunggu Tommy pulang, tidak usah bekerja lagi. Uang bulanan dari anak saya pasti 5kali lipat dari omset kamu dari perusahaan kamu" ucap ibu

"Maaf bu , suami saya mengizinkan saya. Saya hanya akan patuh pada suami saya."

"Kau!!" Sebelum melanjutkan caciannya. Alana lebih memilih untuk pergi daripada meladeni mereka bertiga hanya akan menguras tenaga saja.

Alana yakin mereka sedang kesal karena sikap kasar yang alana berikan pada mereka.

Alana berjalan menyusuri taman taman yang ada dirumah suaminya. Bahkan ia berjalan sambil bersiul ceria. Hari ini dia akan terbebas dari neraka ini sampai sore tiba.

Security terkejut melihat nona muda dari kejauhan mendekat kearah mereka.

"Pagi pakk " sapa Alana

"Se,selamat pagi nona" gelagap security itu menjawab sapaan dari Alana seperti melihat hantu.

"Bisa buka kan gerbangnya untuk saya ? Saya mau berangkat bekerja"

"Ba, baik nona, tapi nona kenapa tidak memakai mobil didalam saja. Ada sopir juga nona"

"Saya terbiasa menggunakan bus pak, toh juga pemberhentian bus dari sini sangat dekat"

"Ta,tapi nona"

"Saya tidak apa-apa pak, saya akan kembali sebelum suami saya kembali. Jadi tenanglah"

Security membukakan gerbang utama untuk Alana.

"Terima Kasih pak " ucap Alana sambil tersenyum

Bahkan wanita yang  sebelumnya dekat dengan Tuan Muda tidak seperti itu. Beruntung sekali tuan muda. Batin Pak Security

Alana berjalan sampai halte bus dan menunggunya beberapa saat sampai bus datang.

Didalam perjalanan, Alana memilih untuk mendengarkan musik dari earphone nya dan memejamkan matanya. Kejadian pagi ini benar benar menguras seluruh energi dalam tubuhnya termasuk mentalnya. Setidaknya dia bisa bertahan demi keluarganya.
Entah sampai kapan ini akan berakir, Alana tidak tahu.

Ice Prince TommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang