Ice Prince Tommy

Pernikahan 💐

Pernikahan yang diimpikan setiap wanita adalah menikahan dengan laki-laki yang mereka cintai. Bukan pesta mewah, gedung super mewah, baju baju glamor, makanan super mewah dan tamu dari kalangan atas namun bukan itu yang diinginkan tapi yang terpenting adalah siapa yang akan bersamanya dipelaminan.

Alana sudah berdiri didepan suaminya. Mereka sudah sah menyandang status sebagai suami dan istri. Bukankah ini adalah penikahan yang diidamkan oleh para gadis diluar sana ? Menjadi pendamping orang yang yang berkuasa dan memiliki kedudukan tinggi.
Mereka memang tersenyum saat menyalami kami tapi dalam hati mereka, mereka mengutuk mempelai wanita kenapa bukan dirinya.

Alana terlihat dengan sangat cantik dengan balutan gaun pengantin berwarna putih yang super mewah. Wajah yang penuh dengan senyuman bahagia. Sungguh saat ini dia sangat pandai berekting. Begitu pula dengan tommy yang berada disamping Alana yang terlihat tampan mengenakan setelan jas berwarna hitam. Para wanita tidak hentinya kagum melihatnya. Mungkin mereka sedang berkhayal bahwa mereka lah yang pantas berada disamping tuan tommy.

"Tegakkan kepalamu, kau tidak perlu menundukan kepalamu pada mereka, kau adalah istri atasan mereka sekarang " Tommy berbisik ditelinga Alana "kau hanya menundukan kepalamu padaku bukan yang lain."

"Ba,baik"

Alana baru menyadari bahwa seberapa besar kekuasaan dan posisi suaminya. Alana melirik sekilas kearah kanannya dimana dia melihat ayahnya bisa tersenyum setelah menjual putrinya . Begitu juga ibu tirinya yang terlihat sangat gembira setelah membuang putri tirinya masuk kedalam neraka jahanam ini.
Sebaliknya Adik tirinya Alina terlihat sangat kesal karena pria yang dinikahi kakaknya adalah orang yang sangat tampan dan sangat berpangaruh didunia bisnis. Tatapannya penuh dengan kebencian.

"Aku permisi sebentar"

Ia mendapat anggukan yang berati Tommy mengiyakanya.

Alana memmilih pergi dari ruangan yang pengap itu, membuat dadanya sesak memikirkan nasibnya.
Ia memilih pergi ketaman disebelah aula pernikahannya.

"Kak Alana ."

Betapa terkejutnya dia mendapati kakak perempuannya, mempelai pesta ini duduk ditaman sendirian. Lampu lampu taman menyala membuatnya terlihat terang. Tidak jauh dari itu ia melihat 2 orang laki-laki sigap yang menjaga keamanan kakak perempuannya.

"Kak Alana.." Aksa berjan mendekati kakaknya

Gadis itu terkejut, dia buru buru menyeka air matanya. Dua orang petugas dengan sigap menangkap adiknya.

"Dia adik saya pak , jadi tolong lepaskan dia" tutur alana

" maafkan saya nona muda " pengawal itu melepaskan tangan aksa.

"Kenapa kakak disini ?"

"Kau tidak lihat berapa banyaknya tamu yang datang, kakiku akan patah jika berdiri terus, 2 pengawal itu mengikutiku sesuai perintang tuan Tommy"

"Maafkan aku kak " aksa menunduk lesu

"Kenapa ?"

"Karena aku tidak bisa melindungi kakak dari keserakahan ayah dan ibu yang hanya memikir diri mereka sendiri, keuntungan mereka sendiri"

"Aksa. Aku baik baik saja, suamiku juga orang baik. Kamu tidak perlu khawatir kakak melakukan semua ini demi melindungi keluarga kita"

"Apa ada orang baik yang meminta anak gadis seseorang sebagai alat pembayar hutang ? orang tua kita dan dia sama saja. Sama sama jahat." Ketus aksa

"Jaga bicaramu Aksa!"

"Apa dia akan membunuhku jika aku ketahuan memakinya"

"Tidak, bukan begitu. Aksa kakak akan baik baik saja kau tidak perlu mengkhawatirkanku. Percayalah."