Pertemuan Kembali

2 0 0
                                    

Hari yang bersejarah akhirnya tiba. Dimana pertemuan kembali setelah sekian lama.

Alana yang duduk dimeja riasnya terlihat duduk dengan resah menatap ponselnya.
Alana benar benar bingung bagaimana harus bereaksi saat bertemu dengan mantan kekasih suaminya.

Tommy yang sudah selesai mandi melihat keresahan istrinya.

"Apa yang kamu lakukan ?"

Alana terperanjat terkejut.

"Kenapa belum bersiap?" Tanya nya lagi

"Aku-"

Terdengar ketukan pintu dari luar, Reflek Alana keluar dari wardrobe.

Tommy terlihat bingung melihat istrinya. Melihat sekeliling wardrobe banyak baju baju istrinya diatas tempat duduk.
Tommy tersenyum.

Jadi dia resah seharian karena ingin tampil memukau didepanku.

Alana datang dengan 2 buah kotak ditanganya.
Alana melihat suaminya duduk dengan masih menggunakan lilitan handuk dipinggangnya.

Kenapa kau harus duduk seperti itu. Mata suciku sudah ternodai lagi.

"Kenapa belum memakai baju?" Tanya alana sambil menaruh kotak tersebut di meja riasnya.

"Kamu bahkan belum menyiapkan baju yang harus aku pakai"

Astagaa.. aku lupaa.

"Maafkan saya. Sebentar saya akan mengambilkannya"

Alana membuka lemari milik suaminya. Dan memilih baju yang akan dipakainya. Dengan cepat mengambil satu persatu yang dibutuhkan suaminya.

"Pakailah" ucap Alana.

Tommy mengambilnya lalu Alana berjalan kerah meja rias dan memulai merias wajahnya.

"Aku akan menunggu diluar. Cepat dan jangan membuatku menunggu lama!!" ucap Tommy

"Baik Tuan" sambil menggambar alisnya.

Tommy duduk disofa sembari menunggu istrinya.
Hampir setengah jam lebih Ia menunggu. Tommy mulai kesal.
Tommy berjalan kearah wardrobe dan membuka pintunya.

"Kenapa lama sekali, apa yang kamu lakukan" kesalnya.

Alana reflek berdiri dari meja rias saat suaminya memasuki ruang ganti mereka.

"Maaf .. aku baru saja selesai." Sambil merapikan roknya.

Tommy yang menatap Alana sangat lekat.

Sial.. dia cantik juga ternyata.

"Kau mau mati ? Kenapa lama sekali berdandan?"

"Maaf Tuan" menundukkan kepalanya.

"Ayo jalan ! " bentak Tommy. Tommy melangkah keluar dengan diikuti Alana dibelakangnya , Tapi senyum dibibirnya tidak bisa dibohongi. Dia sedang senang saat ini.

Dasar pria tidak berperasaan. Setidaknya gandeng akulah.

Alana mengerucutkan bibirnya menatap Tommy yang berada didepannya.

Sekertaris Lee sudah menunggu didepan mobil. Matanya tertuju pada Alana dan penampilannya.

Bagaimana Anda bisa berfikir Tuan Muda akan melepaskan anda Nona. Lihat saja sekarang tuan muda tersenyum seperti orang gila. Terima saja nasibmu nona. Gumamnya sambil membuka kan pintuk untuk keduanya.

Didalam mobil.

"Tuan.." panggilnya

"Hemmm"

"Apa yang harus saya lakukan disana ? "

Ice Prince TommyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang