Reinkarnasi (Monkart Fanfic)

21

REINKARNASI||21

-05Oktober2023-

.

.

.

Sinar matahari diam-diam memasuki diantara celah jendela di salah satu sudut mansion Four Season, terlihat seorang gadis berambut pirang tidur dengan nyenyak di kasur empuknya, hingga akhirnya dia membuka mata.

Jam menunjukkan pukul 07.15, dan untungnya ini hari libur dan sekolah tutup, Dia beranjak dari tempat tidurnya dan pergi ke ruang tamu, tempat biasanya semua orang berkumpul.

Dan saat dia sampai, sesuai dugaannya semua orang berada di sana. mereka semua sedang melakukan kegiatan masing-masing sampai suara di layar TV menarik perhatian semua orang.

Berita yang menggemparkan, Bud Illis kepala dari Perusahaan Yunmeng telah ditangkap karena melakukan penelitian illegal serta berusaha mencuri permata naga dari Perusahaan Four Season.

Bud Illis diberi hukuman dengan 20 tahun dipenjara dan seluruh aset barang di tarik oleh pemerintah.

Sena terkejut mendengar berita yang keluar, dan sepertinya bukan hanya dia yang terkejut, para monkart dan ibunya juga terkejut mendengar berita tersebut.

"Sayang, apakah itu benar?" tanya Seyna kepada suaminya.

"Ya, tadi pagi polisi memberitahu aku semuanya, dan aku juga menyetujui dengan hukuman itu."

"Ha pria tua itu pantas mendapatkannya!!!" teriak Draka dengan kesal menatap TV.

"Aku setuju dengan Draka, itu adalah permata naga dari monswardnya milik tuan Jin, jika sampai di tangan yang salah maka bahaya akan menanti." jawab Rarken yang disetujui oleh semua orang.

✨

Di sebuah rumah sakit terkenal di Kota Posca, dengan gedung yang tinggi dan mewah, terlihat sosok berambut merah yang disanggul dengan rapi, dia hanya memakai celana jeans dengan atasan kaos berlengan pendek yang oversize.

Kakinya terus berjalan melewati kamar rumah sakit, sehingga dia berhenti di salah satu pintu dan membukanya.

Ruangan tersebut sangat luas, cukup untuk menampung 4 pasien, namun di sana hanya ada 1 ranjang rumah sakit. terlihat di sana sosok gadis berambut hitam menawan yang di gerai dengan indah, baju rumah sakit yang kebesaran membuat sosok tersebut nampak kecil.

"Kayla, kau sudah mendingan?" akhirnya dia memberanikan diri berbicara.

"Jina kau datang!" teriak Kayla dengan senang, dirinya hampir terjatuh dari tempat tidur jika Jina tidak menahannya.

"Berhati-hatilah, kau baru sembuh dari luka itu"Ucap Jina sambil mengupas beberapa buah apel untuk Kayla.

"Dimana yang lain?"

"Mereka menyusul nanti, bagaimana dengan luka-lukamu?"

"Kata dokter 2 hingga 3 hari bekasnya akan hilang, jadi tidak perlu khawatir."

"Syukurlah"

"Ngomong-ngomong, bagaimana dengan penelitian illegal itu?"

"...."

"Jino sedang menyeledikinya." Hanya itu yang bisa dijawab oleh Jina.

"Entah mengapa aku merasakan perasaan aneh dengan peneitian ini."

"Jangan terlalu dipikirkan."

"Yah, kau benar Jina."

✨

PRANGGG!!!!!

Suara pecahan beling terdengar nyaring di subuah Mansion kecil, para pelayan menatap ngeri nona mereka yang dari tadi menghancurkan barang di sekitarnya.

"Nona Ghea kumohon tenang-"

"Bagaimana aku bisa tenang jika ayahku sekarang berada di penjara!!" nona mereka, Ghea Illis dengan marah mencoba memukul salah satu pelayannya dengan pecahan beling, namun untungnya itu tidak mengenai pelayan itu.

Mereka hanya bisa menatap dengan ngeri dan ketakutan saat melihat nona mereka kembali marah dengan wajah murka.

"Dan lebih parahnya lagi semua aset harta kami di ambil, sekarang aku miskin!!" Mata Ghea menatap dengan murka lantai yang dia pijaki seolah-olah lantai itu bisa hancur kapan saja.

Tadi pagi banyak sekali polisi yang datang ke rumahnya, mereka menangkap ayahnya Bud Illis. Ghea yang hanya tinggal berdua dengan ayahnya karena ibu dan ayahnya bercerai saat dia masih kecil tidak tahu harus berkata apa saat mendengar kejahatan yang ayahnya lakukan. Dan lebih terkejutnya lagi dengan hukuman yang di terima.

"Ini semua salah gadis miskin itu!! semenjak dia datang, kehidupanku sekarang menjadi kacau!!" gumam Ghea mengingat sosok Jina yang selalu membuat semua orang memperhatikannya, bahkan orang yang telah lama dia sukai pun hanya menatapnya.

Memangnya apa bagusnya gadis miskin itu, gadis itu telah membuat kehidupanya yang damai menjadi tidak terkendali.

"Jina Rosabella, ku pastikan hidupmu menderita seperti apa yang aku rasakan!!!" Ghea yang dipenuhi dengan kebencian, matanya seketika berubah menjadi hitam pekat, seringainya melebar sambil memegang pecahan beling dengan sangat erat hingga tangannya berdarah.

Seketika, Mansion itu penuh dengan aura hitam penuh dengan kebencian.

.

.

.

.

.

To be continue