"karena lo cuma satu jadi harus dijaga" - Melvin
"nantang dirusak lo?" - Haekal
"lo kalau mau nakal, juga harus dibimbing" - Jaevan
"ck!" - Chandra
"biarin kita brengsek, yang penting lo nggak" - Jenan
"lo boleh ngapain aja, asal jujur" - Raja
"mau...
when autumn comes, the leaves will fall but, now i am fall in love with a cold heart
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
────୨ৎ────
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Raja menatap aneh pada motor hitam yang baru saja memasuki pekarangan, laki-laki itu tengah menyiram tanaman di depan rumahnya. Raut wajahnya makin terlihat heran kala Haekal berjalan dari garasi menuju ke pintu utama, bersiul sembari memasukan tangannya ke dalam saku.
"Wey—Ja, gila ya lo??!"
Haekal bergerak menjauh kala air dari selang itu diarahkan sengaja padanya. Sementara Raja berjalan maju menatap Haekal penuh telisik.
"HP lo tuh ada gunanya gak sih Kal??"
Haekal menggaruk kepala belakangnya, "Hehe mati dari semalam, kaga bawa cas gue"
Raja melempar selangnya, mematikan kran di samping teras. Menatap Haekal lebih dekat, "Lo tau kita semaleman bingung nyariin lo sama Vasya yang tiba-tiba ilang gak ada yang bisa dihubungin"
"Pergi ke mana lo berdua?"
Belum juga Haekal jawab, suara motor datang dari arah gerbang. Tampak Jenan dan Melvin yang baru saja datang.
"Lah anjing, ini orangnya yang dicari di sini"
Melvin melepaskan helmnya, "Vasya mana?"
Haekal seakan dicerca oleh para wartawan, "Oke, oke tenang guys, gak usah panik, gue jelasin di dalem. Mana dingin gue, habis disiram sama Raja"
Mereka masuk, di saat yang sama Chandra tengah berjalan keluar, laki-laki itu memakai kaca hitam dan sudah berdandan begitu rapi padahal ini masih sangat pagi.
"Ketemu di mana dia?" tanya Chandra
"Balik sendiri" jawab Raja
"Vasya sama lo semalem?"
"Lo mau kemana Chan?" Melvin menyela sebelum Haekal menjawab.
"Mau nemuin Tian, bokap gue balik"
"Oh ya? Vasya gak lo ajak?" Jenan kini yang bertanya