19. Dia Gigih

790 113 19
                                    

METTA

METTA

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Metta kok dilarang

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Metta kok dilarang. Ya makin ditrabas lah haha. Untung aja Kezia mau bantuin gue.

Izin pergi keluar mau beli buku, dia ngacir main sama cowoknya sementara gue main ke apartemen kak Hema.

Dia betah banget sih tinggal di sini?

Serius?

Gue rasa kak Hema bisa beli apartemen yang lebih gede deh. Tapi yah, sepertinya dia cinta mati sama tempat ini.

Apa gue saranin aja buat pindah ke apartemen deket rumah gue? Jadi kan gue gak perlu susah-susah ngapelin.

Apa ke rumah gue aja sekalian ya? Gue lamar jadi suami gue hehehe. Ide bagussss!

Ting Tong!

Gak nyampe satu menit nunggu, pintu apartemen kebuka. Gue langsung ditarik masuk ke dalam.

Tentu aja sama kak Hema. Padahal gue udah dateng pakai topi dan masker gini. Demi apa coba?

Demi kak Hema dan juga menghindari jepretan dispatch haha! Bersyandaaa!

"Cewek bandel!"

Gue langsung aja meluk kak Hema. "Aaaa kangen banget sama kak Hema!"

Udah kaya monyet gue gelendotan. Kak Hema jelas lah buru-buru dorong gue. Dia natap gue dengan raut marahnya.

"Lo nggak minum obatnya?"

Gue menghela napas. Udah gue duga. Dan gue pun menggeleng kuat. Gitu kan jadi ada alasan buat ngerusuhin kak Hema lagi haha.

Gue lihat kak Hema mendesah kesal. Habis itu sekali lagi dia ngelirik gue dari atas ke bawah.

Kak Hema nyabut masker gue dengan kasar. Terpampanglah bibir gue yang cemberut ini.

"Lo bisa jalan." katanya, lebih ke nanya sih sebenernya.

"Ya bisa lah. Orang punya dua kaki." ucap gue.

"Eh?! Kakak khawatir ya sama gue?! Iya sih kemarin sakit. Tapi sekarang udah biasa aja kok."

Gue kan Metta! Si paling tahan luka dan sakit.

Obsession Series 4; Bad and GoodWhere stories live. Discover now