METTA
Gue punya sebuah buku. Buku bersampul pink yang lucu. Cover-nya penuh sama stiker. Apalagi di bagian dalamnya.
Itu buku diary gue. Demi apa gue tuh bukan tipe orang yang puitis. Gue pertama kali punya buku diary di usia 18 tahun.
Waktu di Aussie, oma alias nenek gue memberikan buku ini sebagai hadiah ulang tahun gue. Ya itu satu tahun setelah gue menjalani pengobatan di sana.
Gue nulis karena gabut doang. Sisanya mending gue baca novel deh. Atau nggak komik karena sejatinya gue lebih suka menikmati karya dari pada menciptakan karya. Hehe.
Berbeda sama seseorang yang gue kenal. Orang paling keren yang pernah gue kenal—Kak Hema. Dia orang yang gemar menciptakan karya.
"Kukira kita dekat ternyata hanya aku yang berharap..."
Gue nggak nyangka kak Hema nulis itu sebagai lirik di lagunya.
Padahal dulu gue cuma bercanda. Sengaja ngejek hubungan percintaanya sama Nata yang ampas.
Ngomong-ngomong tentang Nata, gue yakin cewek yang gue temui saat di Australia waktu itu adalah Nata.
Nata! Ya! Cewek yang gue temuin waktu itu Nata.
Sekilas aja gue tau dia cewek cantik dan baik hati. Masih inget gimana dia berusaha ngambilin topi gue yang jatuh di pasir.
Sekarang gimana?!
Gue pikir gak masalah ngomongin penyakit gue sama stranger.
Kita gak akan ketemu lagi.
Kenyataanya? Takdir emang konyol. Mereka berdua temennya kak Hema. Gue bahkan ketemu Nathan! Ugh! Sialannnn!
Dan ketakutan terbesar gue adalah kalau sampai orang-orang disekitar gue tahu— gue penyakitan dan lemah.
Tapi gue gak bisa nyerah ngejar kebahagiaan gue. Kak Hema. Gue nggak mau menjauh dari dia.
Gak peduli apapun yang dia lakukan ke gue, gue nggak akan pernah sakit hati.
Gue tahu cinta gue bertepuk sebelah tangan. Kak Hema gak pernah ngelirik gue. Sedikitpun nggak pernah.
Tapi gue nggak masalah. Yaampun kek orang pasrah banget gue.
Okey, ayo kembali bahas buku diary gue. Ada banyak coretan di sana. Dan mostly itu tentang kak Hema.
Bagaimana gue sebagai pemilik username @istrisahema ngejalani hari-hari nge-fangirl cowok itu.
Dulu waktu gue sakit cuma bisa ngelakuin semua itu dari balik layar ponsel. Sekarang gue dan kak Hema bisa saling ketemu, karena itu makin banyak coretan yang gue torehkan di sini.
Do and Don't!
Do
1. Tidur sama kak Hema
2. Nonton konser kak Hema
3. Nonton film bareng kak Hema
4. Dinyanyiin sama kak Hema
5. Foto bersamaDon't
1. Menghindari manusia bernama Nathan dan Nata
2. Kelupaan minum obat
3. Keluar tanpa Kezia
4. Menangis
5. MenyerahAneh ya? Gue sendiri juga ngerasa aneh setelah baca ulang tulisan gue.
Lebih mirip whistlist gak sih?
Please lah, gue nggak akan mati secepat itu kan?
"Kamu harus melakukan semua yang membuatmu bahagia.. ya sayang?"