Pikiran Liya menjadi tidak fokus di sepanjang perjalanan menuju kelasnya, ia memikirkan kata-kata Ferland yang terus menghantui otaknya.
"Will you me mine?" Liya menggelengkan kepalanya frustasi, kenapa ia jadi pusing sendiri memikirkan nya? Apa yang membuat nya ragu tidak menerima lelaki baik tersebut? Selalu saja ada perasaan was was jika lelaki menyatakan perasaan padanya, dan ini bukan terjadi yang pertama kali.
Pernah suatu ketika ada lelaki yang menyatakan perasaannya pada Liya dan ingin Liya menjadi miliknya, saat itu Rere ingin agar Liya menjalin hubungan dan tidak selalu bergantung padanya terus-menerus. Namun, Liya menolak dengan halus karena perasaannya yang lain, lelaki tersebut menunggu jawaban Liya selama 24 jam, saat Liya ingin memberikan jawabannya, matanya melihat lelaki tersebut bercanda tawa bersama gadis lain yang membuat pikiran Liya menjadi negatif."Itu cowok yang kamu maksud baik?" Tanya Liya pada Rere yang terlihat salah tingkah. Liya menghembuskan nafasnya kasar lalu pergi meninggalkan Rere yang masih mematung di tempat.
"Eh eh Irut!! Gue kan gak tau dia bakal kaya gitu." Ucapnya sambil mengejar Liya yang sudah jauh di depan.
Liya menghentikan langkahnya lalu menatap Rere datar, "lain kali jangan suruh aku nerima cowo-cowo lagi! Liat buktinya sekarang kan? Gak ada laki-laki yang bisa bikin aku percaya. Belum juga jadian, tapi dia udah jalan sama cewe lain, gimana kalau misal tadi aku bener nyamperin dia dan nge-iyain jawabannya? Apa gak sakit hati aku makan janji manisnya doang tiap hari?" Terang Liya panjang, Rere jadi merasa bersalah karena itu. Jujur saja, ia tidak ingin membuat Liya mencoba menjalin hubungan dengan laki-laki agar tidak selalu berharap padanya terus-menerus.
"Dah, gak udah merasa bersalah gitu. Mulai besok aku bakal nyoba sendiri kok untuk semuanya, jadi kamu gak kerepotan lagi buat nangani aku yang menyusahkan ini."
Tepukan di pundak Liya membuat gadis tersebut tersadar dari lamunannya mengingat memori bersama Rere beberapa tahun yang lalu, Liya menatap siswi yang memberikan sebungkus coklat dengan bingung. Sepertinya ia anak kelas sepuluh, terlihat dari logo baju sebelah kiri yang memperlihatkan kelas setiap anak.
"Gue mau kasih semangat buat kak Liya yang lagi memecahkan kasus sahabat kakak yang butuh keadilan. Kelas kita juga di isi sama para hacker yang bisa melacak kapan aja pelaku itu, itu hal mudah bagi kami. Kalau lo butuh bantuan, lo bisa ngehubungin gue lewat nomor ini." Ujarnya panjang. Mata Liya berkaca-kaca, rasanya ia ingin menangis di tempat karena ketulusan adik kelasnya tersebut, "kak, lo jangan nangis anjir. Nanti gue dikira ngebully lo gimana?" Tegurnya.
Liya menggeleng lalu menerima coklat tersebut, ia mengucapkan terimakasih berkali-kali sebelum akhirnya siswi tersebut pergi meninggalkan nya dengan kata semangat yang tak lupa terucap dari bibirnya. Pandangan Liya kembali menatap coklat di tangannya, ia merasa haru karena hal ini. Banyak orang baik, banyak hal baik terjadi di sekelilingnya, kenapa ia baru menyadari hal itu?
---o0o---
Liya keluar dari kelasnya sambil menunggu Ferland di depan kelas, sebuah suara mengalihkan pandangannya. Matanya bertemu pada Davin yang tersenyum menyapanya dengan Rafa di sebelahnya. Ia bingung, bagaimana bisa Rafa dan Davin saling mengenal? Apa mereka teman satu kelas?
"Lo mau balik?" Tanya Davin, Liya mengangguk sebagai jawaban. Matanya melirik Rafa seolah meminta penjelasan siapa lelaki itu? "Oh, ini Rafa. Dia gitaris di grub band. Kalian udah saling kenal kan ya?" Liya mengangguk sebagai jawaban
"Oya Li, bar--"
"Liya!" Ucapan Davin terpotong mendengar suara Ferland yang memanggil nama Liya membuat lelaki tersebut terlihat kesal, ia kembali menatap Liya sekilas lalu berpamitan untuk pulang dahulu.
"Pulang sekarang?" Tawar Ferland, Liya mengangguk sebagai jawaban lalu keduanya berjalan menuju parkiran.
Mobil melaju membelah jalanan kota yang ramai. Sebenarnya jarak rumah Liya dengan sekolah tidak terlalu jauh, tapi entah mengapa Ferland selalu keukeuh mengantarkan Liya pulang.
KAMU SEDANG MEMBACA
I PROMISE
Teen FictionSELESAI, LENGKAP✅ TERBIT ✅ Selesai : [ 20 Agustus - 6 Desember 2020 ] Revisi : [20 Desember 2022-15 September 2023] ...o0o... Setelah ayahnya berpulang, Liya tinggal bersama mama dan kakaknya, kehidupan kedua saudara tersebut tidak rukun sehingga se...