Setelah selesai bersiap, Liya keluar dari kamarnya dan melihat beberapa barang yang sudah di tata dengan rapi. Dahinya menyengit bingung, tumben sekali dan tidak seperti biasanya rumah ini rapi kecuali jika ia yang membersihkannya.
Kaki bantunya berjalan ke arah meja makan, ia menatap beberapa makanan yang sudah tersaji di atas meja, tangannya mengambil kertas berisi pesan.
Luna, jangan lupa makan ya nak. Maafin sikap mama yang kemarin, ini mama tinggalin makan untuk kamu makan karena mama akan meeting di luar kota selama beberapa hari.
-MamaHembusan nafas terdengar pilu, lagi-lagi ia dan ditinggal oleh orang tuanya untuk bekerja. Bukan Liya, Hanya Luna. Liya hanya bisa mendengus pelan melihat kasih sayang yang begitu ketara dalam diri mama dari bagaimana cara wanita tersebut memperlakukan sang anak yang berumur sembilan belas tahun tersebut.
Tak mau berlarut dalam pikirannya, kaki bantu Liya kembali berjalan keluar rumah setelah mendengar klakson mobil membuat senyumnya kembali mengembang.
Pelukan hangat menjadi sapaannya pertama kali di pagi hari setelah keduanya berhadapan, Liya tersenyum lebar dan membalas pelukan Ferland tak kalah kerat. Lelaki tersebut melepaskan peluknya lalu menuntun gadisnya agar memasuki mobil dengan mudah dan berjalan menjahui area rumah.
"Seneng banget kayaknya pagi ini, ada kabar baik apa?" Tanya Liya menatap sang kekasih yang tersenyum bahagia sejak keduanya bertemu.
Ferland menatap Liya sekilas lalu membawa tangan gadis tersebut untuk di genggamnya, "aku senang karena kamu. Asal kamu tau ya, ini baru pertama kali aku di terima sama cewe tau! Sebelumnya cewe cewe pada nolak aku karena mereka pikir aku itu cowo gak bener, mungkin karena dari penampilanku di luar sekolah kali ya?" Terangnya di akhiri kekehan.
"Yah, namanya juga manusia. Mereka kadang kan suka menilai seseorang dari penampilan, tapi mau bagaimanapun penampilan kak Ferland aku tetep sayang kok." Jawab Liya membuat keduanya tertawa lepas.
Mobil berhenti di parkiran sekolah, keduanya turun untuk menuju kelas Liya bersama-sama. Senyum Liya tak berhenti luntur dari wajahnya, gadis tersebut di gandeng dengan sabar oleh Ferland di sepanjang perjalanan.
Mata Liya menatap sekelilingnya, entah perasaannya saja atau memang seluruh siswa-siswi memperhatikannya begitu intens membuat Liya merasa risih karena mereka berbisik yang ia sendiri tidak mengerti.
"Kak, mereka kayaknya ngomongin aku deh. Emang ada yang salah ya dari penampilanku?" Tanya Liya mencoba untuk mencari jawaban dari pertanyaan isi kepalanya.
"Mereka iri sama kamu karena bisa deket sama aku, hahaha. Dah dah, gak usah di urusin toh mereka ga jahatin kamu." Jawab Ferland meyakinkan kekasihnya agar tidak terlalu khawatir.
Melihat orang-orang memperhatikannya itu membuatnya khawatir, tatapan tajam itu yang membuat Liya merasa terancam. Sebenarnya apa yang terjadi lagi?
"Kak, kamu udah nemu pelaku dari video Rere?" Tanya Liya setelah keduanya sampai di depan pintu kelas gadis tersebut.
Ferland menghembuskan nafasnya lalu menggeleng, wajahnya terlihat sedu karena tidak bisa menemukan apapun untuk membantu kekasihnya. Melihat Ferland yang terlihat murung, Liya menepuk pundak lelaki tersebut agar merasa lebih baik.
"Gak papa, aku ngerti kok. Gak mudah untuk mencari pelaku dari video itu, jangan ngerasa putus asa, aku masih tetep dukung kamu sampai kamu nemuin bajingan itu." Ujar Liya membuat Ferland merasa lebih baik.
Ferland mengusap pucuk kepala Liya dengan lembut, setelah berterimakasih lelaki tersebut pergi dari hadapan Liya untuk menuju kelasnya sendiri.
Liya memasuki kelasnya dan di sambut oleh tatapan sinis dari para teman-temannya, gadis tersebut menyengit bingung, sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa sepanjang perjalanan orang-orang banyak yang menatapnya tidak enak seperti itu?
Bokongnya duduk di kursi dengan tenang, ia membuka ponselnya sambil menunggu bel masuk berbunyi, beberapa orang berbisik dengan memandang gadis berkaki empat tersebut, Liya berusaha agar tidak memperdulikannya dan mengalihkan perhatiannya pada ponsel di genggamannya saat ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
I PROMISE
Teen FictionSELESAI, LENGKAP✅ TERBIT ✅ Selesai : [ 20 Agustus - 6 Desember 2020 ] Revisi : [20 Desember 2022-15 September 2023] ...o0o... Setelah ayahnya berpulang, Liya tinggal bersama mama dan kakaknya, kehidupan kedua saudara tersebut tidak rukun sehingga se...