Panggil aja Colo

79 7 1
                                    

Annyeooong yorobunJangan lupa Vote dan komen yaGomawo 😀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Annyeooong yorobun
Jangan lupa Vote dan komen ya
Gomawo 😀

-
-
-
-

"Eh jangan pulang dulu!"

Reflek Marcellio menghentikan langkahnya begitu Jio menghadang di depan pintu kelas. Keningnya mengernyit, bingung kenapa dia nggak boleh keluar kelas padahal bel pulang sudah berbunyi dan satu persatu murid di kelas ini pun sudah keluar.

"Ke---

"Nggak boleh keluar!" seru Jio dengan wajah datar sambil merentangkan kedua tangannya untuk menghalangi pintu. "Duduk lagi sana!"

"Gue mau pulang."

"Ga boleh."

Decakan sebal lolos dari bibir Marcellio saat Jio memutarkan tubuhnya dengan paksa lalu mendorong-dorong kecil punggungnya untuk kembali duduk di kursi. "Kenapa gue nggak boleh keluar? Kan udah pulang," ujarnya dengan nada kesal, ia celingak-celinguk melihat kelas yang sudah kosong. Sekarang hanya ada dia dan Jio yang kini memutar kursi Jeino agar duduk menghadap Marcellio

Jio nggak menjawab. Dia malah nopang dagu masih dengan wajah datar yang sungguh terlihat menyebalkan di mata Marcellio. Datar tapi songong gitu ekspresinya, paham nggak sih?

"Kena---

"Gausah banyak nanya lu!" Lagi, Jio menyergah dengan seruan kecil.

"Aneh. Ini oranh aneh. Tadi ngomong sama pohon, sekarang malah ngelarang gue pulang. Sumpah aneeehhh."

"Lu pasti lagi ngomongim gue kan di dalem hati lu?" tuduh Jio yang nggak salah sih. Marcelio lagi misuh-misuhin Jio di dalam hati.

Mata Marcellio membelalak. "Kok dia tau?"

"Kebaca dari muka lu," tukas Jio sambil memainkan lidahnya di pipi kiri dan membuat tingkat kekesalan Marcellio semakin meningkat. Dih mukanya minta di tampol. "Gausah ngeliatin gue segitunya kali. Awas naksir cogan."

"Dihhh." Marcellio langsung mendelik lalu menarik diri untuk bersandar pada kepala kursi. "Lu aneh. Manusia paling aneh yang pernah gue liat."

"Ya emang gue mengakui kalo gue aneh karena gue berbeda dari manusia lain di muka bumi ini," ucap Jio sambil memajukan wajah sedikit, membuat Marcellio semakin menaikan alisnya. "Gue sebenernya manusia setengah alien. Nanti suatu saat kalo bangsa alien ke bumi, berarti mereka mau jemput gue. Lo jangan kaget ya, Marmelow."

"Marcellio anjir!"

"Oh nama lu Marcellio?" Jio sedikit membesarkan matanya seperti orang terkejut namun detik berikutnya kembali datar. "Ga peduli," cetusnya.

Untung Marcellio pintar mengendalikan emosi coba kalau tidak, mungkin Jio sudah kena pukul.

"Lo percaya nggak kalo alien itu ada?"

Tujuh GenggamanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang