vi. unexpected

311 35 0
                                    

juno, tahun ini sudah mulai memasuki dunia perkuliahan. diterima menjadi mahasiswa baru di salah satu universitas ternama di ibukota. juno ikut dalam gelombang tes, ia diterima di jurusan manajemen atas diskusi akhir bersama dengan kedua orang tuanya.

positifnya, juno tidak menunjukkan rasa menolak, ia setuju.

layaknya maba pada umumnya, juno sudah pasti akan menghadiri serangkaian ppkmb yang diberikan oleh panitia dan mengerjakan segala tugas yang akan diberikan selama beberapa hari ke depan. memposting beberapa twibbon di instagram ialah salah satunya. bahkan video perkenalan.

di hari pertama dan kedua para mahasiswa baru melakukan segala urutan perkenalan umum mengenai kampus, visi misi, serta sistem akademik yang ada di kampus tersebut. pada hari setelahnya, juno mengikuti serangkaian orientasi fakultas serta jurusan yang ia pilih.

hasil berangkat pagi pulang sore itu cukup membuahkan hasil. juno mendapat teman baru yaitu, guntur. juno merupakan anak yang cenderung pendiam. ia tidak akan menyapa jika tidak disapa lebih dulu. ia bukan tipe yang dengan mudahnya mengajak orang lain untuk mengobrol.

nah, guntur, dengan cara ajaibnya berhasil membuat juno berteman dengannya. mereka sesama mahasiswa manajemen. tentu saja juno tidak memiliki alasan untuk menolak, lagipula untuk apa dirinya menolak, bukan?

hanya dengan dipancing topik anime, kini mereka berdua sudah anteng duduk mengobrol.

satu frekuensi adalah kunci.

saat ini, juno sedang berada di kantin fakultas, menunggu guntur yang masih belum menyelesaikan beberapa tugas ppkmb itu. sekitar 15 menit awal, juno masih duduk manis, tidak ada aktivitas lain selain dirinya yang sibuk menghabiskan sisa makan siangnya.

tetapi setelahnya, tubuh juno langsung menegak ketika melihat satu sosok yang amat dikenalnya masuk ke kantin fakultas seorang diri. matanya memicing, batinnya sudah bersorak porai senang. bahkan, kurva bibirnya sudah terangkat tinggi membentuk senyuman lebar.

jadi, satu fakultas dengan samudra hanendra?

tidak pernah menyangka juno akan seberuntung ini dalam 18 tahun hidupnya.

“jun! balik yok gua udah selesai nih,” suara guntur menginterupsi lamunan indah juno. pemuda kelahiran februari itu pun lekas beranjak dan menghampiri guntur yang sudah berdiri tidak jauh dari lokasi duduknya.

sebelum dirinya benar-benar meninggalkan kantin, sorot mata hazel nya kembali memperhatikan sosok samudra yang kini sudah duduk di meja kantin dengan makanan yang dia pesan.

“liatin siapa?” guntur kepo, arah pandangnya mengikuti sorot mata juno juga. “oh lo ngincer kating?” lanjutnya.

“ngaco lo haha,” sergah juno. “gua ngerasa kenal aja.” lanjutnya, tidak ingin membicarakan samudra lebih banyak kepada teman barunya ini. guntur yang mendapat jawaban kurang memuaskan itu mengerti, ia tidak akan bertanya lagi.

lucu sekali, baru beberapa hari yang lalu samudra memblokir nomornya. dan sekarang, mereka satu kampus. juno seperti menang lotre saat ini.

────

setelah berurusan dengan beberapa teman yang ada di organisasi kepanitiaan, samudra izin untuk mengisi perut yang sudah keroncongan meminta untuk diisi oleh nasi. mengingat setelah ini samudra harus ada kunjungan ke kantor sang paman untuk membicarakan soal pekerjaan, membutuhkan energi lebih banyak.

setidaknya, samudra harus berhasil menyakinkan sang pama untuk menerimanya sebagai karyawan baru.

“jun! balik yok gua udah selesai nih.”

samudra langsung memutar kepalanya ke sumber suara, jarak mereka tidak terlalu jauh sehingga ia masih bisa mendengar cukup jelas. hanya samudra yang memperhatikan.

sebelum ia kembali menyuap nasi ke dalam mulutnya, ia tidak bisa menahan lirikan dari sudut matanya untuk memandang seseorang yang sedang merapikan barang-barangnya. samudra yakin, jantungnya berhenti berdegup untuk beberapa detik setelah apa yang ia lihat.

lantas, tidak ingin menimbulkan rasa panik yang kentara, samudra memilih untuk kembali fokus pada makanannya senormal mungkin. ia meraih ponselnya, men-distract keinginan untuk melihat sosok pemuda yang kini sudah berjalan keluar dari kantin bersama temannya.

relax samudra, jangan panik.

seolah keberuntungan sedang datang kepadanya, samudra kini memfokuskan diri pada pesan yang baru dikirim dari sang paman yang berisikan untuk memintanya datang besok, dan tidak perlu datang untuk hari ini.

tangan kurus samudra pun dengan lincah membalas pesan untuk sang paman sebelum bergulir ke room chat lainnya, memberi tahu bahwa ia bisa tinggal lebih lama di kampus dan bersedia membantu tugas yang belum selesai atau belum tersentuh sama sekali.

setelah membutuhkan 10 menit membalas pesan yang masuk, samudra kembali fokus pada makanannya. tinggal dua suap lagi, dan ia akan pergi menuju ruang rapat. samudra juga pelan-pelan melirik pintu kantin fakultas, dan nihil. samudra bernapas lega kali ini. juno sudah pulang.

jangan tanya perasaannya kali ini seperti apa, ini jelas diluar kendalinya. juno memilih kampus yang sama seperti dirinya, dan buruknya satu fakultas dengannya juga. dari banyaknya kampus di ibukota, samudra tidak mengerti kenapa juno bisa memilih kampus ini.

tidak-maksudnya, juno pasti bisa memilih lebih dari ini. samudra tidak menyalahkan juno, tidak tentu saja. ia hanya- kenapa juno memilih kampus ini?















tbc.






a.n HAII I'M SORRYYY I'M LATE :( seperti pada judul ini, ada beberapa hal yg unexpected kemarin jadi aku telat update huhu (⁠ᗒ⁠ᗩ⁠ᗕ⁠)

everything has changed ★ hwanbbyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang