" Honey.. bisakah malam ini kau menginap disini,?"
" tidak sayang, malam ini aku harus bersamanya kita sudah membuat janji, kemarin" ucap jimin
" Honey, kau melupakanku, kau terus saja bersamanya, tak ada waktu sedikit pun untuk ku, sekedar bertemu pun sangat sulit!!" Sang dominan mengamuk lantaran tak pernah bisa bebas bertemu tunangannya sendiri, itu benar-benar tidak adil bukan." hey, sayang, dengar, aku juga ingin bersamamu, tapi bagaimana rencana kita, aku ingin cepat cepat menyelesaikannya agar kita bisa bisa bersama dengan bebas, aku melakukan ini semua untuk kita berdua sayang " Jimin mengecup singkat bibir si dominan untuk sedikit meredakan emosinya.
" huuh.. baiklahh, tidak apa jika malam ini kau bersamanya lagi, tapi kau juga jangan mengabaikan aku, itu yang membuatku marah, kau tau kan?"
" okay, iam so sorry, kau juga tau kan aku tak berniat begitu" berakhir dengan mereka yang bercinta dengan panas di sofa apartemen milik sang dominan.Jungkook tak tau, kenapa akhir akhir ini dia sering memperhatikan kegiatan Seokjin, bukan karena ia takut akan ada lagi barang yang hancur karena kecerobohannya, tapi entah kenapa melihat seokjin menjadi lebih menarik, apalagi melihat ekspresinya yang kadang cemberut karena kesal, atau mengeluh karena kelelahan, juga ekspresi saat ia tersenyum manis karena pekerjaannya memuaskan, Jungkook akui Seokjin itu eum.. menggemaskan, ups 🤭.
" aisshh pipinya itu kenapa merah begitu sih" Jungkook mengamati seokjin yang masih mengupas beberapa buah untuk dijadikan salad.
PLAK!!
" sadar Jungkook sadar, kau memiliki Jimin yang sangat seksi dibandingkan dia, hhaah aku bisa gila lama lama" ." Jungkook Hyung!!" Teriak seokjin nyaring karena melihat Jungkook yang sepertinya akan keluar .
Jungkook menghentikan langkahnya lalu menoleh ke arah Seokjin yang sedang berlari dan apa tadi, Jungkook tidak salah dengar kan kalau tadi Seokjin memanggilnya dengan embel-embel Hyung. Arrgghh menggemaskan!
Jungkook kembali dengan wajah yang dinginnya,jangan sampai Seokjin melihatnya tersenyum bisa besar kepala dia.
" Hyung ini," seokjin memberikan 2 kotak salad dan 1 kotak bekal makanan, Jungkook menatapnya tak bersahabat.
" eumm.. ini salad"
" ya ,aku tau itu, lalu apa kau menyuruhku berjualan di kantor dengan membawakanku banyak kotak begini, cih" selalu dengan nada yang ketus, tak bisakah sekali saja memandang kebaikan orang lain, huh! menyebalkan
Seokjin menggelengkan kepalanya,
" tidak bukan itu, eem, maksudku aku membawakan Hyung 2 kotak salad untuk sarapan dan i - "
" lalu kau pikir aku serakus itu memakan 2 kotak salad dipagi hari hah!" Jungkook ini memang arogan yang bodoh.
" Dengar dulu, kau selalu memotong perkataanku!" Seokjin sebal juga, eh tapi apa ini dia berani meninggikan suaranya pada monster didepannya.
" untuk 2 kotak salad ini kau bisa memakannya bersama Jimin, dan yang 1 ini untuk makan siang aku juga melebihkan porsinya agar kau bisa memakan ini dengan kekasihmu kalau kau mau" setelah menyelesaikan kalimatnya seokjin menunduk takut takut kalau Jungkook memarahinya karena lancang mengurusi urusan hidupnya." Haissh baiklah kalau begitu, aku akan membawanya, dan kau " ia menunjuk muka seokjin " bersihkan semua rumah, jangan ada yang pecah atau rusak, aku akan mengeceknya nanti" kembali ke Jungkook yang sangat sangat sombong.
" baik" seokjin mengangguk. Dan Jungkook kembali melangkah menuju mobilnya.
" malam ini aku pergi ke pesta dengan Jimin kau tak perlu menyiapkan makan malam" ucap Jungkook tanpa menoleh ke arah Seokjin.
Seokjin memejamkan matanya, hatinya kembali diremas oleh kata² Jungkook, dia belum bisa terbiasa dengan hal ini, setiap kali hatinya sakit membayangkan Jungkook dan Jimin pergi bersama, dan tak ada yang mempermasalahkannya.
" Jungkook Hyung, bisakah suatu hari nanti kau mencintaiku?" Monolognya, tak terasa tetes bening itu kembali jatuh dan ia merasa hancur, dia merindukan ibunya yang tulus mencintainya walaupun keadaan baik tak pernah berpihak." wah wah.. lihat bos kita ini dia membawa 3 kotak makanan, oh!! Ini terlihat lezat, kau membawa 3 kotak apakah ini untukku dan juga Yoongi?" Tangan hoseok bergerak ingin mengeluarkan kotak kotak itu dari tas,
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Short Story" aku tak pernah menyesal mencintaimu, jikalaupun suatu hari nanti aku mati karena rasa cintaku aku tak akan menyalahkanmu, kau adalah salah satu bagian terbaik dalam kisah hidupku, terimakasih sudah hadir dihidupku " Kim Seokjin " aku terlalu sombo...