Broken

752 88 117
                                    

Kehamilan Seokjin sudah memasuki bulan ke 4 dan nafsu makannya benar benar menurun, tubuhnya terlihat lebih kurus dari sebelumnya, tak jarang pula ia merasakan sakit yang teramat dibagian bawah perutnya, tapi ia tak pernah mengatakan pada Jungkook, ia tahu Jungkook juga pasti lelah dengan pekerjaannya, ditambah lagi jika harus mendengar keluhan seokjin pasti akan stres sekali.




Jungkook sedikit berbeda dari biasanya, tak ada sapaan di setiap pulang kerja, tak pernah mau sarapan bersama seokjin, bahkan bekal yang seokjin buatkan tak pernah dibawa, Seokjin berusaha memaklumi, mungkin dikantor sedang banyak masalah, belakangan ini juga Jungkook sering pulang malam, mengobrol dengan Seokjin juga tak pernah, menyapa baby apalagi.




" Hyungie... Hari ini hyungie mau bawa bekal makan siang atau tidak?" Tanya seokjin halus .




" Tidak! Mulai sekarang tak usah menyiapkan apapun untukku aku bisa mengurus diriku sendiri!" Tanpa menoleh, jungkook pergi begitu saja apa dia tak menyadari bahwa perkataannya menyakiti Seokjin.



Rasa sakit kembali menyerang perut seokjin, dia sudah tu dari dokter bahwa ini akan sering terjadi, tapi seokjin tak menyangka perut bawahnya akan sangat sakit sekali seperti ini.

" Ssst... It's okay baby.. Daddy tidak marah sayang.. Daddy hanya sedang lelah saja" seokjin mencoba berkomunikasi dengan bayinya siapa tahu itu membantu mengurangi rasa sakit diperutnya.




" Hhhh... Kenapa semakin sakit.., ibu ... Hiks.. ibu.. bantu Jinnie.. ibu.." jemari seokjin semakin erat menggenggam sandaran kursi, kali ini sakit diperutnya benar benar tidak bisa diajak kompromi.






______________________________







Jungkook tengah sibuk dengan tumpukkan dokumen yang tak kunjung berkurang, Hoseok dan Yoongi pun sama mereka sedang mengerjakan proyek di luar kota, bahkan sudah 1 Minggu ini mereka tak kembali ke Seoul karena alasan jarak. Hoseok sesekali menanyakan kabar seokjin pada jungkook tapi beberapa kali juga ia mendapatkan jawaban yang tak mengenakkan dari Jungkook, Hoseok mulai curiga tapi pekerjaannya benar-benar tak bisa ditinggal.




Drrtt... Drrt...



" Halo..?"


" Bolehkah aku ke kantormu? Baby merindukanmu."


Ada sedikit jeda, agaknya sedang berpikir untuk menjawab pertanyaan itu.


" Tentu saja, kau boleh datang kapanpun"

Akhirnya kalimat sialan itu muncul dari bibirnya

" Thank you, i love you"

Tak tahu saja si penelpon tersenyum pongah disana.






____________________


" Kenapa perasaan ku tak enak?." Gumam Hoseok .


" Hhh .. semoga tak ada sesuatu yang buruk terjadi".

Tak berapa lama ponsel Hoseok bergetar.



" Ya ampun, biarkan aku istirahat sebentar saja, kenapa sudah ada pesan lagi!" Hoseok menyaut kasar ponselnya.



Pesan itu dari orang suruhannya
Hoseok buru buru menelpon anak buahnya tersebut.

Pesan itu dari orang suruhannyaHoseok buru buru menelpon anak buahnya tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Please Love MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang