Seokjin masih tidur meringkuk dipelukan Jungkook. Lengan Jungkook sudah terasa kebas sekali karena semalaman tidur dengan memeluk Seokjin, di tambah lagi lengan kanannya yang masih ditindih kepala Seokjin, tapi untuk membangunkan seokjin rasanya .... Sayang sekali jika tidak menikmati wajah tidur suaminya yang manis ini.
Jungkook membelai wajah Seokjin, menyingkirkan anak rambut yang menutupi sebagian kelopak mata seokjin.
" Sudah berapa tahun aku rugi karena tak melihatmu yang manis ini hmm?" Jungkook bergumam sendiri, menahan gemas pada pipi merona didepannya, sedang sang empu masih asik menyelami mimpinya.
" Sayang bangun.. ini sudah jam 9 pagi" bisik jungkook, lalu ia mengusakkan hidungnya di pipi Seokjin agar tidurnya terusik.
" Euunggh.. hyungie stop" seokjin reflek menjambak rambut Jungkook kuat.
" Awh! Awh!.. lepas, sakit yang!" Jambakan si manis ini terasa pedas juga ternyata.
" Eoh hyungie.. maaf, maaf" seokjin yang sudah sepenuhnya sadar langsung mengusap lembut kepala Jungkook.
" Sakit sekali ya, mukanya sampai merah begitu,"
" Sakit yang, kulit kepalaku seperti mau lepas rasanya" tentu saja itu hanya pura-pura.
" Huh?, sekencang itu ya" raut wajah Seokjin tampak menyesal.
" Kiss me.." rengek Jungkook, jangan sampai yang seperti ini terlewatkan.
Seokjin mengecup pipi kanan Jungkook, tapi bukannya senang, wajah jungkook malah terlihat kesal." Kok di pipi sih!, bukan disitu sayang!".
" Huh?, yang penting sudah kucium kan "
" Haduh.. Seokjin kau itu lebih muda dariku 5 tahun, masa tidak mengerti gaya pacaran anak sekarang sih, kolot sekali..!" Oceh jungkook, yang dimaksudkan itu ciuman dibibirnya bukan pipinya!.
" Memang apa bedanya? Toh sama sama dicium kan hyungie" seokjin juga semakin senang mengerjai Jungkook.
" Aaaah, sudahlah! Aku mau emh.." bibir tipisnya dibungkam oleh bibir plumpy milik seokjin, tapi tidak lama seokjin hanya mengecupnya saja .
" Sudah hyungie aku mau memasak.." seokjin segera beranjak dari kasur sebelum Jungkook kembali merengek...
" Heiii! Kau harus bertanggung jawab karena membuat lenganku kebas!.. " teriak Jungkook setengah hati, seokjin bahkan sudah jauh dari pintu kamar, tidak mungkin mendengar keluhnya juga .
Sedari tadi Seokjin terus tersenyum hari ini paginya terasa lebih hangat, apalagi semalaman ia tidur dipelukan jungkook, ya dia juga sadar kok kalau pasti lengan suaminya itu mati rasa, eumm seokjin akan meminta maaf nanti, setelah selesai menyiapkan sarapan tentunya,Sedikit kesiangan memang, tapi untung saja ini weekend, jadi tak masalah.
" Sarapan apa hari ini?" Jungkook menumpukkan dagunya pada bahu milik seokjin. Yap, benar sekali! Jungkook memeluk Seokjin dari belakang.
" Ada salad buah, sandwich, dan juga smoothies untuk hyungie". Seokjin tersenyum.
" Sayang lain kali tolong buatkan aku sarapan yang lebih berat, apalagi ketika aku pergi ke kantor, salad dan sandwich saja tidak cukup, aku sering merasa lapar walau sudah sarapan" keluh Jungkook.
..
" Hyungie, menu sarapan yang ku buatkan itu agar kau selalu merasa segar dipagi hari, jika menunya berat kau akan cepat lelah, dan mengantuk, lagipula kan aku selalu membawakan Snack dan buah untuk dimakan di jam 10 pagi dan setelah makan siang, ada smoothies juga, dan susu protein juga kadang-kadang kau membawanya kan".
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Short Story" aku tak pernah menyesal mencintaimu, jikalaupun suatu hari nanti aku mati karena rasa cintaku aku tak akan menyalahkanmu, kau adalah salah satu bagian terbaik dalam kisah hidupku, terimakasih sudah hadir dihidupku " Kim Seokjin " aku terlalu sombo...