Wajah Seokjin terlihat berseri seri setelah menjenguk Yoongi bersama Hoseok dan jungkook, bahkan setelah tiga hari berlalu pun mood Seokjin sangat baik, dia bilang ini efek dari bertemu dengan Yoongi Hyung, apalagi dia diberikan satu buket bunga mawar putih dari Gokseong yang waktu itu ia inginkan, dan Yoongi masih mengingatnya, aaaah Seokjin bahagia sekali rasanya. Tapi lain seokjin lain juga Jungkook, Seokjin yang moodnya sangat bagus karena Yoongi, sedangkan Jungkook merasa jengkel karena seokjin terus saja mengelu elu kan Yoongi bahkan Jungkook sama sekali tidak diperbolehkan memegang bunga mawar yang diberikan oleh Yoongi.
Jungkook cemburu setengah mati, bahkan dalam keadaan seperti ini pun Yoongi masih menjadi saingannya yang benar saja." Sayaaang.." Jungkook kembali merengek ketika Seokjin sedang memasukkan beberapa tangkai mawar dalam vas.
" Iya hyungie.., ada apa" Seokjin menoleh pada jungkook lalu tersenyum manis.
" Sayang sudah dulu itu bunganya, aku juga perlu perhatianmu.." rajuk jungkook.
" Memang selama ini kurang?" Tanya seokjin sembari berjalan mendekati Jungkook yang masih berdiri lesu di ambang pintu.
" Iya! Sejak bertemu Yoongi kau lebih asik dengan mawar putih itu daripada aku, sayang please.. "
Seokjin datang mengecup ringan bibir Jungkook, lalu mengambil tas kerjanya, selesai menaruh tas itu, Seokjin membuka jas hitam juga dasi yang melilit leher jungkook.
" Nah, kemari " Seokjin menuntun jungkook untuk duduk di sofa, wajah suaminya itu masih murung dan lesu jelas saja cemburunya itu tak pernah habis jika itu tentang seokjin dengan Yoongi.
Tanpa aba-aba, Jungkook memeluk Seokjin." Sudah marahnya?"
" Aku tidak marah sayang, tapi cemburu-"
" Dengan bunga mawar itu?"
Jungkook mengangguk ragu.
Seokjin kembali mengusap lembut punggung Jungkook, hal itu selalu berhasil membuat Jungkook nyaman." Hyungie, itu kan hanya bunga.., masa hyungie cemburu dengan bunga juga"
" Aku cemburu karena Yoongi yang memberikannya sayang"
" Eumm baiklah, lagian memang sedari dulu Jinnie suka sekali dengan bunga mawar putih, bukan karena Yoongi Hyung yang memberikannya, Jinnie akan menyukainya siapapun yang memberikan karena Jinnie memang suka bunganya, apalagi jika hyungie yang memberikannya pada Jinnie, Jinnie pasti akan lebih lebih lebih menyukainya lagi"
" Benar begitu?" Jungkook berkata sedikit ketus, sebenarnya dia sudah tidak marah tapi menggoda Seokjin saja , ingin tahu bagaimana reaksinya.
" Eemm.., tentu saja benar, lagipula cinta Jinnie hanya untuk hyungie seorang" jungkook yang mendengar hal itu senang bukan main, baru kali ini seokjinnya berkata seperti itu, dan itu manis sekali.
" Benar hanya aku, sayang ?" Jungkook bisa merasakan jika seokjin mengangguk dipelukannya.
" Euumm.. Woojin juga, eomma dan Appa". Tambah Seokjin lagi .
" Aiihhh .. tapi aku yang paling kau cintai kan, ayo mengaku sayang.." Jungkook semakin gemas saja rasanya.
" Tentu saja setelah Woojin kita yang manis" jawab Seokjin dengan wajah tanpa dosa.
Jungkook memang tipikal yang suka cari penyakit pemirsa, sekarang dia lesu lagi mendengar jawaban seokjin." Arrghhh sayang...!!" Jungkook mengerang frustasi
" Maaf... Maaf.. Jinnie kan hanya bercanda, lagi pula kalian semua sama berharganya untukku, kenapa pula hyungie iri dengan Woojin, bagaimana nanti kalau punya anak lagi, apa hyungie akan begini juga? Hahahha hyungie ini lucu sekali "
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Short Story" aku tak pernah menyesal mencintaimu, jikalaupun suatu hari nanti aku mati karena rasa cintaku aku tak akan menyalahkanmu, kau adalah salah satu bagian terbaik dalam kisah hidupku, terimakasih sudah hadir dihidupku " Kim Seokjin " aku terlalu sombo...