" Seokjin, kau baik sayang..?" Tanya Mirae yang baru saja keluar dari lift, dia langsung berlari ketika melihat Seokjin ada didepan pintu, pikirannya sudah macam-macam, apakah Jinnie diusir oleh jungkook atau apa, kenapa pagi pagi sudah diluar unit.
Mirae memutar badan Seokjin, memeriksa seluruh bagian tubuh menantunya, takut ada yang terluka.
" Eomaa... Jinnie baik, kenapa eomma terlihat khawatir seperti itu?" Jinnie jadi bingung
" Sayang.. apa Jungkook memarahimu, semalam bagaimana? Apa dia menyakitimu nak..?
Seokjin menggeleng pelan, ia tersenyum menenangkan sang mertua.
" Eomma, jangan khawatir, hyungie tidak memarahi aku kok, malahan dia baik sekali, tadi saja membantuku memasak.." ujar seokjin, sedang Mirae yang mendengar justru terkejut, Jungkook membantu memasak, apa dia tak salah dengar, dia berjalan ke dapur saja bisa dihitung berapa kali, lalu ini apa, memasak?
" Sayang jangan berbohong , Jungkook itu tak suka dapur nak, anak itu lebih baik kelaparan jika harus mengambil makanan ke dapur, itulah kenapa dirumah eomma ruang makan dan dapur jaraknya jauh, itu karena Jungkook tak suka aroma dapur, apa lagi jika ada kimchi.". Jelas jeon Mirae, dia tahu betul bagaimana Jungkook sedari dulu tak mau berlama-lama di dapur.
Seokjin jadi berpikir, apa Jungkook hanya pura-pura, tapi semalam Jungkook menangis tersedu-sedu meminta maaf padanya, bahkan matanya sampai sembab tadi pagi. Aah nanti biar Jinnie tanyakan saja pada Jungkook." Jinnie... Eomma khawatir Jungkook melukai hatimu lagi nak" mata Jeon Mirae mulai berair, entah akan sehancur apa Seokjin nanti jika Jungkook kembali menghianatinya.
" Eomma..." Seokjin tak bisa berkata-kata yang ia lakukan hanya memeluk ibu mertuanya, jujur dia juga takut luka itu menghampirinya lagi suatu hari nanti, tapi cintanya terlalu besar dibanding rasa ragunya, hanya dalam satu malam saja dia bisa jatuh lagi pada pesona jeon Jungkook,padahal beberapa jam sebelumnya Jungkook juga menyakitinya.
" Sayang... Eomma mendukung semua keputusanmu nak, eomma akan selalu ada untukmu" seokjin mengangguk dalam pelukan Mirae.
.
.
.Jungkook heran kenapa si perusuh Hoseok dan si pucat Yoongi tak terlihat sampai sesiang ini kemana mereka. Jungkook memutuskan untuk keluar dari ruangannya mencari kedua sahabatnya itu.
" Yeonjun.. dimana Hoseok dan Yoongi, apa mereka tak datang ke kantor ?"tanya jungkook .
" Eoh, mereka tadi sudah datang pagi-pagi sekali sajangnim, sekarang tuan Hoseok sedang dalam perjalanan menuju Gwangju, untuk memeriksa proyek disana"
" Lalu Yoongi...?"
" Kalau tuan Yoongi saya kurang tahu sajangnim, seharusnya dia sudah kembali karena meeting dengan tuan Cha sudah selesai sejak pukul 9.40 tadi"
" Baiklah.. kau lanjutkan saja pekerjaanmu, aku akan menghubungi Yoongi sendiri nanti"
Jungkook kembali keruangannya dia benar-benar menelpon Yoongi setelah duduk di kursi kerjanya.Tapi panggilannya tak kunjung terjawab.
" Manusia ini pingsan atau apa, aku menelponnya berkali kali tak dijawab sama sekali, tck!". Jungkook mendial nomor yang sama sekali lagi, dan... Gotcha berhasil Yoongi menjawab telponnya.
" What the fuck Jungkook! Ada apa aku sedang meeting, jangan menggangguku!" Suara yang setengah berbisik tapi tajam itu mengumpat sebab handphonenya yang tak berhenti berdering saat berjalannya meeting.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Short Story" aku tak pernah menyesal mencintaimu, jikalaupun suatu hari nanti aku mati karena rasa cintaku aku tak akan menyalahkanmu, kau adalah salah satu bagian terbaik dalam kisah hidupku, terimakasih sudah hadir dihidupku " Kim Seokjin " aku terlalu sombo...