" Jungkook aku hamil!" Jimin berteriak
" Dan ini anakmu".
Tubuh Jungkook membeku, ada rasa tak percaya, tapi ia juga takut, takut jika anak yang dikandung Jimin benar anaknya, tapi ada Rasa ada takut yang lebih mendominasi hatinya, dia takut jika seokjin meninggalkannya.
" Jangan membodohi aku, kau sendiri tau, aku tak pernah melupakan pengaman saat kita berhubungan!". Jungkook meremat pundak Jimin, mulutnya memang mengatakan hal itu, tapi hatinya benar benar kalut, semua orang tau pengaman bukanlah hal yang efektif setiap saat.
" 3 bulan, usianya sudah 3 bulan, dan aku baru menyadarinya 2 Minggu yang lalu, aku ingin mengatakannya padamu,tapi kau selalu tak bisa dihubungi, saat aku datang ke kantormu pun kau tak ada, hiks.."
Benar, akhir akhir ini ia membatasi interaksi dengan Jimin,dari segi apapun.
Jungkook masih ragu, tapi melihat Jimin yang menangis, membuatnya iba, walau bagaimanapun tak bisa dipungkiri jika keduanya memang sering melakukan sex, juga banyak kemungkinan yang bisa terjadi walau Jungkook selalu memakai pengaman, tapi hatinya benar-benar tak percaya dan rasa iba itu nyatanya lebih besar dari keraguan jungkook.
" Apa aku bisa mempercayaimu?" Jungkook meremehkannya.
" Apa maksudmu, kau berpikir aku tidur dengan laki-laki lain, begitu?!".
" Itu asumsimu, aku hanya bertanya" kilah Jungkook, nyatanya ia memang menuduh Jimin seperti itu, dia tak percaya tapi juga takut.
Jimin marah ketika mendengar jawaban itu, jungkook benar benar mengujinya.
" Asal kau tau Jungkook! Bertahan dengan status tak jelas seperti ini juga membuatku muak denganmu! Kau bukan Jungkook ku yang dulu, kau selalu mencari kesalahanku,tapi kau!". Telunjuk Jimin tepat didepan wajah tegas Jungkook, menunjuk pria matang itu tanpa sopan.
" Kau tak pernah menyadari semua kesalahanmu!, kau pikir aku apa ha?! Kau hanya mencari ku ketika kau ingin saja, setelah itu kau tak peduli lagi! sampai hari ini aku semakin tak mengenalmu, kau berubah Jungkook, dan aku tau semua ini karena SEOKJIN! DIALAH PERUSAK HUBUNGAN KITA! DAN KAU TAK -"
PLAKK!!
Tangan besar Jungkook mendarat di pipi putih Jimin, meninggalkan bekas kemerahan yang kentara,
" Jangan menyalahkan Seokjin! Dia bahkan tak pernah menuntut apapun dariku!, akulah yang patut kau benci, aku yang bersalah karena terlalu serakah, aku tak tegas dengan perasaanku, sekeras apapun kau memintaku meninggalkan seokjin, itu tak akan pernah terjadi Jimin, karena aku mencintainya!!"
" Lalu bagaimana denganku Jungkook!?, apa kau tak memikirkan aku? Apa kau tak memikirkan bayi ini!?" Jimin berteriak marah tak peduli jika dirinya menjadi bahan omongan beberapa pengunjung yang berada dekat dengan meja mereka.
"Cih.. apa kau juga memikirkan perasaanku saat kau bersama pria itu?" Tanya jungkook dengan nada meremehkan, tapi hal itu dapat membuat Jimin melotot kaget. Darimana Jungkook tahu hal itu .
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Short Story" aku tak pernah menyesal mencintaimu, jikalaupun suatu hari nanti aku mati karena rasa cintaku aku tak akan menyalahkanmu, kau adalah salah satu bagian terbaik dalam kisah hidupku, terimakasih sudah hadir dihidupku " Kim Seokjin " aku terlalu sombo...