Jungkook menunggu dengan gelisah di depan ruang IGD ia terus mengusak rambutnya berulang kali, sudah 1 jam kenapa tak ada satupun yang keluar dari ruang sialan itu.
Jungkook nyaris gila mengingat bagaimana ia menemukan seokjinnya tergeletak tak berdaya di lantai kamar mandi dengan darah yang menggenang di sela pahanya.Flashback
"Akhh!!..." Seokjin terus meremat perutnya,darah itu juga terasa semakin banyak mengalir, pandangan seokjin mulai buram seokjin tak tahan lagi, ia limbung, di lantai kamar mandi yang dingin.
Jungkook terbangun, tak menemukan Seokjin disampingnya, Jungkook pikir pasti seokjinnya sedang mandi mengingat semalam ia langsung tertidur pulas tanpa membersihkan dirinya terlebih dahulu, Jungkook tersenyum, sepertinya mandi bersama bukan ide yang buruk.
"SEOKJIN!!!"
" Sayang! seokjin bangun! Kenapa? Bangun sebentar.. tolong"
Jungkook menepuk pelan pipi Seokjin, berusaha mengembalikan kesadaran suaminya, tapi nihil seokjinnya terlihat nyaman seolah sedang tertidur pulas, persis seperti yang ia lihat semalam, tapi bedanya kini ada darah yang mengotori pahanya, beberapa juga menetes dilantai kamar mandi itu .Jungkook mengangkat seokjin, membenarkan jubah mandi seokjin lalu menggendongnya, ia berlari secepat mungkin menuju basement, sial kenapa lift harus turun, dia tidak bisa menunggu lagi.
" Sayang ... Bertahan kumohon.., hiks, jangan tinggalkan aku.."
Jungkook menyetir bak orang kesetanan ia tak peduli, yang terpenting adalah seokjinnya segera ditangani.
" TOLONG!! AKU MOHON TOLONG SUAMIKU!! SIAPAPUN TOLONG SUAMIKU!" Jungkook berteriak, beberapa perawat juga langsung berlarian membawa brangkar.
" Cepat! Aku mohon ! Cepat!" Jungkook tak berhenti berteriak, tangannya masih setia menggenggam tangan dingin seokjin
" Maaf tuan tapi anda tidak diperbolehkan masuk, sesuai dengan prosedur rumah sakit" jungkook hanya menurut saja ia ingin seokjinnya cepat ditangani .
Jungkook tak berhenti menangis, sesekali ia terlihat merapalkan do' a untuk seokjin,
" Tuhan tolong jangan ambil seokjin dariku.."
Flashback end.
Sudah 1 jam dan belum ada dokter ataupun perawat yang keluar dari ruangan itu, Jungkook benar benar kalut, penampilannya sudah berantakan darah di kaus putihnya tak ia hiraukan, bahkan ia sama sekali tak beranjak dari depan ruang IGD walau hanya sekedar membasuh tangannya yang terkena darah seokjin, sebut saja dia gila, dia tak peduli, nyatanya semua tentang Seokjin benar benar bisa membuatnya gila, bukan sekedar gila, dia akan mati jika seokjin meninggalkannya.
"Jungkook!!! Apa yang terjadi?" Teriak jeon Mirae, bahkan itu masih beberapa langkah lagi agar ia ada dihadapan sang anak .
Jungkook mendongak ketika mendengar suara ibunya, air matanya kembali mengalir,
" Eomma ..." Suaranya bergetar. Jungkook melihat ada Yoongi juga Hoseok dibelakang ibunya.
" Kenapa dengan manisku?" Ulang jeon Mirae ada nada bentakan disana
" A-aku.. aku tidak tahu eomma, aku menemukan Seokjin sudah berdarah di lantai kamar mandi" suara Jungkook semakin mengecil, hatinya kalut, ia takut seokjinnya pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Please Love Me
Short Story" aku tak pernah menyesal mencintaimu, jikalaupun suatu hari nanti aku mati karena rasa cintaku aku tak akan menyalahkanmu, kau adalah salah satu bagian terbaik dalam kisah hidupku, terimakasih sudah hadir dihidupku " Kim Seokjin " aku terlalu sombo...