• Prolog •

27.5K 1.4K 10
                                    

Aku sedang memasukkan barangku ke salah satu loker diantara banyaknya loker yang berjejer di kanan dan kiriku. Beberapa siswa sedang melakukan aktivitas masing-masing. Mulai dari berbincang santai, gosip, atau pun melakukan hal yang sama denganku.

Brak!

Walaupun loker ini tidak kututup dengan dorongan keras tetap saja bunyinya akan sama. Aku mengerutkan dahi ketika mendapati lima orang laki-laki yang sedang menatapku dari jauh dengan tawa menghinanya.

Aku memilih untuk tidak mempedulikan hal itu karena aku tahu mereka hanyalah sejenis sekelompok pria sok tampan yang sedang menghina gadis jelek sepertiku. Ya, padahal menurutku aku biasa saja, tidak jelek juga. Yang membuatku terlihat jelek hanya karena status bahwa 'aku-bukan-orang-kaya', bukan seperti remaja trendi yang bisa keliaran dengan banyak uang di dalam dompet mereka.

Jika aku adalah orang kaya maka mereka sudah memujaku seperti artis hollywood. Tapi kenyataan harta tidak berpihak padaku, aku sudah di takdirkan seperti ini. Tapi bukan masalah besar untuk tidak menjadi kaya, walau aku pernah berharap.

"Dia gadis jelek itu 'kan?" suara namja menggema di telingaku. Aku mengepalkan tanganku karena kesal.

"Oh, ya. Dia yang bersahabat dengan si culun Hyujong 'kan?"

Dan dia menghina Hyu Jong lagi. Aku tahu dia memang si kutu buku yang berkacamata, tapi dia baik dan tulus menjadi temanku, kok!

"Tapi bukannya dia saudaranya Yujin?"

Aku terdiam berusaha meredam amarah. Mereka hanya menghinaku, tidak pernah sama sekali menghina Yujin. Hanya aku.

Aku membalikkan tubuhku dengan wajah merah memanas. Mereka menatapku dengan tatapan takut yang dibuat-buat.

"HENTIKAN HINAANMU ITU, JEON JUNGKOOK!"

Namja itu melihatku datar namun tajam. Tidak ada sama sekali rasa bersalah yang dapat kutakup dalam wajahnya. Benar-benar berhati batu!

"Kau sadar tidak 'sih?" ucapnya dengan wajah seakan jijik ke arahku.

"Kau itu jelek dan kumuh. Mana pantas kau disini?"

Tanganku hendak melayangkan tinjuku tepat di wajahnya. Tapi tanganku tertahan oleh seorang gadis yang menatapku dengan rasa takut. Takut aku akan membuat masalah. Dia lagi, Yujin.

"Jangan lakukan itu," lirihnya membuatku kembali meredam amarahku. Kelima namja itu membalikkan tubuhnya untuk pergi. Aku menatapnya penuh amarah dan menendang loker yang ada di hadapanku.

"Sudahlah Yeeun, mungkin kita perlu bersabar."

"Kita?" ucapku menatap Yujin tajam. "Apa yang kau maksud adalah AKU? Kau sama sekali tidak pernah merasakan apa yang kurasakan Yu Jin."

Aku membenahi tasku yang menggantung di bahuku dan meninggalkan Yu Jin yang terdiam begitu saja. Aku kesal pada semua orang. Termasuk semua yang sedang berbisik membicarakanku saat aku melewati mereka. Aku benci ini.

.

.

.

P r o l o g

[1] Beauty at All | +jeon jungkook [re-write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang