Author lagi seneng soalnya masuk sekolahnya di undur.
Jadi, masih ada kesempatan nuliss!
Ok, Check it out!
Kecepetan gak sih apdetnya? #lagi semangat soalnya.***
"Aku menyukai gadis lain."
Yeeun awalnya terdiam, merasa ada sesuatu yang kurang nyaman dalam fikirannya. Bahkan di saat ia sudah berusaha membenarkan posisi maupun pakaiannya, ia baru sadar kalau bukanlah itu penyebabnya. Kemudian ia berdehem sesaat lalu kembali melihat Jungkook.
Dan Yeeun sekarang memicingkan matanya pada Jungkook. Menatapnya dengan tajam, berusaha menatapnya serius, "Oh, baiklah. Lalu jangan biarkan Yujin terjebak terlalu lama olehmu."
"Jika memang aku menyukai Yujin---kau akan senang?"
Yeeun menahan nafasnya sesaat. Senang? Tentu saja. Bukan Yeeun namanya jika tidak senang dengan kebahagiaan orang yang dia sayang.
Ia kemudian mengerutkan dahinya, "Tentu saja, apa maksudmu? Ah, sudahlah. Kau ini membuat orang bingung saja."
Setelah itu Yeeun langsung beralih pergi meninggalkan tempat itu. Dengan Jungkook yang masih berdiri menatap arah jalan Yeeun walau gadis itu sudah tak terlihat lagi di depan matanya.
***
Matematika!! I'm Coming!!
Yeeun langsung berlari ke arah kelas yang mulai sepi itu. Dia bisa mati kalau sudah ada guru di dalamnya, walau memang hanya baru beberapa menit lalu bel masuk berbunyi.
Braak!!--tubuhnya bahkan sampai menabrak daun pintu karena tidak bisa mengerem saat lajunya sudah tidak terkontrol. Dan, beruntunglah saat ini Kang-ssaem belum datang.
Akhirnya Yeeun melangkah masuk setelah melihat tiga manusia lain itu menatapnya karena terkejut akan suara 'brak' yang tiba-tiba tadi. Ia hanya tersenyum sekilas dan duduk di bangku yang sama dengan yang kemarin ia tempati.
"Heh, manusia buruk rupa." Sapa Sora sambil kemudian meniup permen karet berwarna softpink-nya itu.
Yeeun hanya bisa membalasnya dengan senyuman yang sudah jelas seribu-seratus-juta-miliar-triliun persen terpaksa. Sebenarnya sekarang ini, Yeeun ingin sekali membakar Sora ke api abadi agar tubuhnya menghitam seperti arang, tapi itu tidak akan terjadi.
"Kau tidak ikut?" Tanya Sora pada Hoseok di samping kanannya.
Hoseok menoleh, melihat gadis yang berada di sebelah kiri Sora, yang sekarang tangannya sudah memutar-mutar pensilnya dengan sebelah tangannya. Dan, Hoseok beralih kembali menatap Sora.
"Ikut apa maksudmu?"
Sora memutar bola matanya, "Ayolah, ejek dia bersamaku."
Mata Hoseok membulat demi mendengar perkataan aneh Sora barusan. 'Ejeklah dia bersamaku'? Sebenarnya Sora itu bodoh atau apa? Sudah jelas Hoseok itu tidak akan pernah mau mengejek Yeeun seumur hidupnya lagi, setelah lama ia melakukannya dulu-dulu.
Hoseok menggeleng, "tidak, terima kasih."
"Heh? Kau ini, kenapa sih? Aneh sekali." Sungut Sora, "Padahal geng kalian kan yang paling semangat untuk ejek-mengejek."
"MAAF, SAYA TERLAMBAT LAGI." Sahut Kang-ssaem yang tiba-tiba muncul di depan pintu kelas seperti kejutan ulang tahun, "Kita langsung mulai saja."
Demi apapun di dunia, sekarang Yeeun mulai berkeringat dingin secara tiba-tiba saat melihat Kang-ssaem di depannya. Matematika bukankah pelajaran yang paling susah bagi yang lain. Tapi bagi Yeeun, tes matematika sama saja seperti Uji Nyali ke tengah hutan belantara.

KAMU SEDANG MEMBACA
[1] Beauty at All | +jeon jungkook [re-write]
FanfictionCast: Jeon Jungkook (BTS) Jang Yeeun (CLC) Other. Aku benci padanya hanya karena dia mengejekku jelek. Dia secara terang-terangan bahwa aku gadis cupu dan berparas hancur. Mungkin memang iya, tapi dia seakan memberi tahukan nya pada murid satu sekol...