Five

11.6K 1K 81
                                    

Media - Yeeun

.

.

.

Yeeun sedang memahami pelajaran Han-ssaem, yang membahas soal aljabar. Tentu ia memperhatikan Han-ssaem, dari tadi Yeeun terus memandangnya tanpa berpaling. Dan perilaku terpujinya itu tentu membuat guru berambut hitam keriting itu terkesan.

"Jang Yeeun, tolong kerjakan soal nomor 8," ucap Han-ssaem sambil menunjuk Yeeun yang berada di belakang dengan spidol.

Tuk ...tuk ...tuk hanya suara ketukan pensilnya yang masuk ke fikirannya. Oh, dia memang memandang ke arah Han-ssaem, tapi setelah guru itu berpindah tempat, ia tetap memandang kesana. Menandakan pandangannya kosong, ia melamun.

"JANG YEEUN!"

"Ne?" balas Yeeun sambil menatap Han-ssaem gelagapan. Ia baru saja terbangun dari lamunannya, dan ia bisa mati saat ini juga karena kena gertakan maut milik guru itu.

"Keluarkan buku catatan Matematikamu! Tunjukan hasil kerjamu, sekarang!!"

"Ne!" Yeeun gelagapan memberantakan isi tasnya. Ia tidak mengeceknya satu-satu, tapi langsung menuangkan seluruh isi tasnya di atas meja. Kemudian, baru tangannya mengobrak-abrik buku yang berantakan itu.

Tiba-tiba matanya membulat, "sampul hijau? Mana sampul hijau!!!" ucapnya dengan suara pelan.

Setiap mata pelajaran wajib memiliki warna sampul yang berbeda-beda. Dan, buku matematika itu bersampul hijau. Tapi, masalahnya Yeeun tidak menemukan buku itu padahal tadi malam ia sudah bergadang untuk mengerjakan ini.

"Kamu belum mengerjakan?" tanya Han-ssaem saat melihat tingkah Yeeun yang gelagapan sambil mengacak bukunya di meja.

"Maaf, ssaem. Saya tidak membawa. Tapi saya sudah mengerjakannya. Saya tidak berbohong!" jawab Yeeun berusaha menyelamatkan diri.

"Tapi saya jadi tidak bisa memastikan kamu berbohong atau tidak. Sekarang berdiri di luar sampai pelajaran saya selesai."

"Tapi saya—"

"KELUAR!!"

Yeeun segera berdiri dari bangkunya kemudian membersihkan rok nya. Ia masih basa-basi dulu. Tapi kemudian, ia tidak punya bahan lagi untuk dilakukan.

Jadi dia keluar kelas dengan begitu kesal dan belum sampai ia tiba di luar, ia tersandung dan,

Bruak!

Tubuhnya ambruk, tersungkur di lantai. Sangat-sangat tidak keren. Semburan tawa langsung terdengar menyeruak sampai menggema ke seisi kelas.

Ia bangun, dan membersihkan bajunya lagi. Ia kesal dengan teman-temannya ini. Orang jatuh malah ditertawain, batinnya.

Bahkan Yeeun tidak melihat ke arah Han-ssaem yang sepertinya hendak mengganti hukumannya setelah melihatnya terjatuh tidak keren seperti itu.

Ia harus menunggu cukup lama, sekitar 20 menit kedepan, baru ia bisa masuk lagi. Karena pelajaran Han-ssaem memang kurang 20 menit lagi.

"Ah, masih lama!" sentaknya kesal setelah melihat jam yang melingkar di tangannya.

Dan, berakhirlah dia sendirian di lorong sekolah yang sepi. Pasti sepi, sekarang kan masih jam pelajaran. Tapi Yeeun bingung, kenapa sepinya overdosis.

Kenapa dahinya jadi perih? Tiba-tiba tangan Yeeun segera meraba-raba dahinya. Yang ia temukan, kepalanya sudah memar dan sepertinya agak terbentur tadi.

[1] Beauty at All | +jeon jungkook [re-write]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang