11.

2.9K 224 8
                                    


# dibutuhkan suport di sini#

Happy reading

.
.
.
.

Cup

Ara membelalakkan matanya ketika merasakan sesuatu yang menempel di bibir nya. Tersadar dengan ke adaan nya yang berada di atas Jarrel, ia langsung berdiri dengan terburu-buru dri atas tubuh laki-laki itu.

Sedangkan Jarrel memegang pipinya yang sempat merasakan bibir ara. "Kenapa gak di bibir sih. Ck, gak asik"

Ara tambah tercengang dengan pertuturan Jarrel.

"Mimpi!" Tanpa perasaan dia menendang kaki Jarrel kuat membuat laki-laki itu meringis karena serangan darinya. Dia terburu-buru keluar dari ruangan itu ketika Jarrel menatap tajam padanya,takut kena amukan singa.

Kekesalan Jarrel bertambah karena ditinggalkan oleh Ara. Kenapa gadis itu sangat suka meninggalkan nya?
( Siapa yang tau jawaban nya?😼)

*****

" hah hah, ni tubuh di bawa lari bentar udah encok aja. Kurang latihan nih" ara menumpukan kedua tangan nya di lutut dengan nafas yang berhembus tak beraturan. Karena takut di susul, ara yang awalnya berjalan cepat menjadi berlari menuju kelas nya. Selamat sih selamat,tapi berimbas pada tubuhnya yang sakit-sakit semua.

"Aaks punggung gue kesemutan" ringis Ara dengan sekali-menggerakkan punggung nya ke kiri dan ke kanan.

"Emang bisa punggung kesemutan?" Ara menoleh ke arah datangnya suara

"kok aku gak pernah ngerasain ya?" Tanya Arin yang ternyata sudah berdiri di pintu kelas dan mendengarkan semua keluhan Ara.

"Jangan di dengerin Rin,dia kan udah aneh dari sananya" sambar Siska yang baru muncul dari kelas sebelah.

"Bacot lu sis" kesal Ara

"Lah itukan fakta araku sayanggg. Ya gak El" sambung rea yang baru keluar dari kelas nya di ikuti anggel di belakangnya. Anggel mengangguk saja,ikut dalam menistakan teman nya itu.

"Lah dari pada elo. Gamon tapi masih mentingin ego" ujar Ara remeh.

"Bangsat" umpat rea pelan.

"Eh eh eh tidak boleh berkata kasarr... Dek,ceramahin dek" Siska tertawa kecil sambil merangkul Arin yang berada di sampingnya.

"Kata umi aku,gak boleh berkata kasar re,karna sesungguh nya Allah itu maha mendengar" ujar Arin menasehati rea dengan wajah polos nya itu.

"Iya maaf ukthii" kata rea malas.

******

"Main dulu yuk guys. Males cepet-cepet pulang ke rumah" ujar rea ketika dia dan teman-temannya berjalan menuju parkiran sekolah.

"Main ke mana?" Tanya Ara nimbrung

"Kulineran aja skuyy. Di taman Deket komplek rumah gue ada wisata kuliner.kita ke sana aja" sambung Siska memberi saran tempat yang akan mereka kunjungi.

"Boleh tuh.gue udah lama gak pergi kulineran. Terakhir pergi sih sama ri__"

"RIANN.." kata Siska dan Ara kompak memotong perkataan rea.

it's me not her (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang