13.

2.7K 209 6
                                    

#di butuhkan vote dalam bab
Ini#

Happy reading
.
.
.
.

Brumm brummm

Jarrel melajukan motor sportnya memasuki gedung Prada high school lalu memberhentikan motornya di perkiraan khusus geng Tiger. Memang di sini memiliki 2 parkiran khusus untuk ke dua geng terkenal di sekolah ini.

Ara langsung turun dari motor Jarrel dengan mata melihat sekitar mencari seseorang. Matanya berbinar ketika menemukan orang yang di carinya sedang duduk di atas motornya bersama teman-temannya.

'agak gak modal ya Abang gue nongkrong nya di atas motor,tapi bukan urusan gue juga sih' batin Ara menatap rombongan geng zerous yang sedang bercanda gurau di atas motor nya.

Tuk

Ara di buat terkejut ketika Jarrel mengetuk helm yang dia gunakan. Ketika menoleh,dia melototkan matanya ketika wajah Jarrel tiba-tiba saja sudah berada di depan wajahnya.

"Monyettt! Kaget rell!" Latah Ara kaget.Tangannya reflek menangkup wajah jarrel lalu mendorongnya menjauh.

"Wajah gue jangan di gituinn raa" peringat Jarrel menatap kesal pada Ara.

" Salah siapa ngagetin gue" jawab Ara. Setelah agak tenang tangannya mulai membuka pengait helm yang dia gunakan. Bukan nya terbuka, malah Ara di buat lelah menarik-narik pengait helm itu." Ini helm Lo kenapa? Helm bekas nih pastii?!"

" baru gue beli Minggu kemarin" Jarrel di buat tambah kesal karena perkataan Ara yang menyebut helm nya helm bekas. Seorang Jarrel tidak pernah mempunyai helm bekas, apalagi ini untuk di pakai gadisnya.

" truss ini kenapa? Susah banget di buka nya." Ujar Ara dengan wajah kesal nya. Pagi-pagi sudah ada saja yang membuat nya kesal.

" sini,jangan di gituin" dengan telaten jarrel membuka pengait helm yang di gunakan Ara. Memang agak sulit,tapi pada akhirnya pengait itu akhirnya terbuka juga.

"Nah udah" ujar Jarrel ketika sudah selesai membuka helm itu dari kepala Ara.

"Eh?" Belum sampai tangan Ara memperbaiki rambut nya yang kusut,sudah di dahului oleh tangan saga yang lebih dulu mendarat di rambutnya."lah bang kapan nyampe sininya?"

" kayak nya ada yang nyariin gue,jadi gue ke sini" jawab saga malas dengan tangan fokus merapikan rambut Ara. Dia sudah tau Ara mencarinya untuk menagih janji nya tadi malam.

" ooh udah tau toh. Jadi gini bang, agar persaudaraan kita tak terputus,kasih dulu seratus." Ucap Ara riang sambil tangan nya menyalimi tangan saga layaknya anak pada ayahnya.

" kalo ada mau nya,baru baik Lo ke gue" dengus saga melihat kelakuan adik nya itu.

"Mana ada. Gue selalu baik kok sama Lo,tiap hari malahan" jawab Ara menyangkal. Di lanjutkan dengan senyum Pepsodent yang di tunjukkan nya pada saga, membuat sang empu mendengus malas.

Saga mengeluarkan dompet dari saku jeket nya dan mengeluarkan uang merah 2 lembar lalu menyerahkan nya pada Ara.

"Gak ada tambah-tambah" ujar saga ketika melihat Ara ingin mengeluarkan suaranya.

it's me not her (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang