17.

1.8K 133 33
                                    


_tekan bintang dulu dong kawan_

Happy reading

.
.
.
.
.

" Lo bawa gue kemana sih rel? Ini bukan jalan ke sekolah!" Ujar Ara kesal. Mereka sudah mengendarai motor selama setengah jam lamanya, tapi Jarrel belum juga memberitahunya tempat apa yang akan mereka kunjungi.

"Bentar lagi sampai.  Lagian Lo kayak gak pernah bolos aja." Dengus Jarrel.

"Ya Lo mau bawa gue ke mana~!?" Geram Ara tertahan. Tangan nya dengan lancang mencubit perut Jarrel dengan sekuat tenaga lantaran sangat kesal pada Jarrel.

"Sssht Lo..?! Jangan mancing Ara!" Kesal Jarrel. Perutnya itu adalah salah satu bagian sensitif nya,tapi Ara malah menyentuhnya. Tangan kecil itu bersentuhan langsung dengan kulit perut nya,membuatnya harus bersusah payah mengendalikan diri.

"Apasih,baperan banget." Dengus Ara malas lalu mengeluarkan tangannya dari dalam baju Jarrel.

Jarrel yang mendengar itu berdecak kesal. Lagian ngapain dari dalam baju cobak? Kan bisa dari luar baju. Bikin dia ketar ketir aja!

Motor yang di kendarai Jarrel mulai memasuki hutan dan berhenti di tengah hutan.

" Lo mau ajak gue kemana sih?! Jangan macem-macem Lo ya,kalo gak abis Lo di tangan Dady gue!" Peringatan dari Ara tak di hiraukan Jarrel. Dia melepaskan helm milik Ara dan meletakkan nya di atas motor miliknya.

Sebelum Ara sempat mengeluarkan suaranya kembali,Jarrel lebih dulu memegang dagu Ara dan mengarahkan nya ke atas membuat Ara menatap ke arah langit.

Ara membulatkan matanya kaget ketika melihat rumah pohon yang sangat cantik di atas sana. Rumah pohon yang sangat terurus.

"Woahh,Daebak! Rumah pohon milik siapa rel? Punya Lo pasti kan!?" Tanya Ara dengan mata berbinar. Dari bawah saja sudah kelihatan astetik nya apalagi kalo udah nyampe atas.

" Hmm, cepetan naik." Suruh Jarrel yang di angguki oleh Ara. Tapi baru menginjak tangga yang kedua,Ara menurunkan kakinya lagi.

" Rell, rumah pohon Lo bagus tapi kok tangganya goyang-goyang gini sih. Kalo gue jatuh gimana?" Tanya Ara membalikkan badan nya menatap kesal pada Jarrel.

" Masa Queen racing takut naik rumah pohon cuman gara-gara tangganya dari tali sih?" Tanya Jarrel meremehkan. Sebenarnya tali itu hanya penyambung saja karena pijakan nya adalah kayu yang di tengah nya di beri lubang tempat penyambungan tali itu pada kayu di atasnya.

" Ap__, gue gak protes kok,cuman ingetin Lo aja,kalo Lo mau bawa cewek lain ke sini paling enggak tangganya ganti. Kebanyakan cewek takut naik beginian." Ujar Ara menjelaskan sekaligus mengelak dari tuduhan Jarrel.

Ara berbalik dan mulai menaiki tangan dari tali itu lagi. Dengan segala keberanian nya dia menaiki tangga itu perlahan. Soalnya rumah pohon itu terasa sangat jauh! Kakinya sudah mulai gemetaran karena takut terjatuh. Dia tidak ingin melihat kebawah,takut nanti dia kehilangan keseimbangan nya.

" Bilang aja Lo takut." Kekeh Jarrel yang sekarang sudah berada di belakang ara. Tinggi Jarrel yang jauh berbeda membuatnya hampir menyamai Ara yang berada di atasnya,padahal kakinya berjarak 2 buah anak tangga dengan Ara. Posisi mereka sekarang adalah Ara yang berada dalam kukungan Jarrel.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 16 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

it's me not her (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang