*Author POV*
Jennie mengerjapkan mata, sepertinya matanya sangat sakit karena terlalu banyak tertidur, dia bahkan butuh beberapa menit sebelum berhasil membuka mata sepenuhnya.
Jennie mengalihkan pandangan ke sisi tempat tidurnya, mendapati Lisa yang masih tertidur dengan nyaman. Bahkan bantal guling yang semalam Jennie letakkan untuk memisahkan mereka juga tidak berpindah menandakan Lisa tidak melanggar batas wilayah antara mereka.
Jennie membalas pesan kekasihnya yang mengatakan bahwa dia baru saja sadar dari mabuknya, Dengan pelan Jennie turun dari tempat tidur, memakai sendal rumah dan mencuci wajahnya ke toilet. Hari ini dia ingin membuatkan sarapan sebagai balasan karena pernah dibuatkan sarapan oleh Lisa.
"Selamat pagi Bibi In" Jennie menyapa Bibi yang sedang berkutat di dapur.
"Selamat pagi Jennie. Tidurmu nyenyak?" Bibi In tersenyum, melihat Jennie yang tampak segar hari ini.
"Setidaknya aku tidak bermimpi buruk bi" Jennie terkekeh. Benar... Sudah lama sekali Jennie mengalami mimpi buruk, bahkan dia sampai lupa kapan itu dimulai. Suara teriakan dan tangisan yang entah siapa terdengar di mimpinya.
"Baguslah kalau begitu. Ayo duduk untuk sarapan"
"Bi.. bisakah aku membuatkan sarapan untuk Lisa?" Suara Jennie terdengar ragu
Bibi In menyipitkan mata, berusaha mencari arti ucapan Jennie.
"Aku cuma ingin membalas karena dia pernah membuatkan sarapan untukku" Jennie berusaha menjelaskan dengan gugup, salah tingkah dengan tatapan Bibi In.
"Bibi tidak mengucapkan apa-apa tuh" Bibi In terkekeh sambil mengangkat bahu, menertawai pelan Jennie yang berusaha membuat Bibi In tidak salah paham.
"Bibiii" Jennie cemberut mendengar Bibi In yang malah menggodanya.
"Iya iya. Lisa bilang sarapannya hanya dengan roti selai kacang dan susu coklat"
"Okay, aku buatkan" Jennie segera mengambil beberapa bahan yang diperlukannya.
"Kau sudah bangun?" Jennie melihat Lisa yang masih mengucek matanya sambil berjalan menuruni tangga.
Lisa tidak menjawab, sepertinya dia tidak mendengar karena terlihat jalannya yang masih terhuyung-huyung menandakan dia sangat mengantuk membuat Jennie malah tersenyum kecil, seperti melihat bocah yang dipaksa bangun untuk sekolah.
Tangan kiri Lisa membuka kulkas, mengambil air mineral. Dia sudah berusaha membuka botol itu dengan tangan kanannya, tapi tidak bisa. Bekas tembak semalam benar-benar terasa berdenyut.
"Baru bangun memang terasa lemas" Jennie mengambil botol mineral dari tangan Lisa dan membukakan tutupnya.
"Ah.. Jennie. Kau sudah bangun" Lisa meneguk air dalam jumlah banyak.
"Tidak baik minum air sangat dingin di pagi hari dan dalam jumlah besar" Jennie memperingati sambil berlalu meninggalkan Lisa yang terpaku.
Apakah Lisa salah dengar? Jennie baru saja bersikap perhatian padanya kan? Atau itu adalah hal biasa?
Lisa senyum-senyum sendiri mengembalikan botol ke kulkas.
"Cuci wajahmu, aku sudah membuatkan sarapan" Jennie meletakkan piring dan secangkir susu coklat.
Tunggu... Apalagi ini. Kenapa pagi ini rasanya semua titik lemah Lisa diserang. Ada angin apa Jennie membuatkan sarapan untuk Lisa?
Senyum Lisa semakin melebar, lihat... Dia bahkan sangat bahagia hanya diperhatikan seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someone Will Love You Better. (Jenlisa)
FanfictionJennie adalah seorang direktur perusahaan yang memiliki kekasih, kehidupan tenteramnya berubah ketika dijodohkan oleh ayahnya dengan Lisa, seorang agent dari sebuah organisasi khusus yang dibentuk oleh negara untuk memberantas kejahatan yang tidak b...