Still Day 27

7.2K 764 47
                                    

Jennie mengunci dirinya di kamar, meski dia butuh penjelasan baik dari Bibi In maupun ayahnya tetapi kepergian Lisa benar-benar berpengaruh padanya. Dia menangis sejak siang dan sekarang jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, airmatanya seakan tidak ada habisnya untuk menangisi Lisa yang entah dimana dan bagaimana kabarnya.

Tok tok tok

Sebuah ketukan terdengar namun diabaikan oleh Jennie, untuk saat ini dia tidak ingin diganggu oleh siapapun, kecuali Lisa tiba-tiba datang dan mengatakan bahwa dia hanya menjahili dan mengerjai Jennie, tapi Jennie tahu itu tidak mungkin. Dia sudah melihat banyaknya bagian kosong dari walk in closet mereka menunjukkan bahwa Lisa benar-benar berniat pergi dalam waktu lama.

"Jennie... Ada yang mau bicara denganmu" suara Bibi In terdengar, dia hanya diam dan terus menangis.

"Jennie..." Sebuah suara lain terdengar, siapapun itu Jennie tidak berniat untuk menemuinya.

"Ini Han So Hee" suara itu terdengar memperkenalkan diri menarik atensi Jennie, merasa kenal dengan nama itu. Dia menggeser selimut dan memakai sendal rumah untuk membuka pintu kamar.

"Han So Hee unnie?" Jennie membuka pintu sedikit, kepalanya melongok untuk melihat siapa orang di depannya.  Mulutnya berbicara begitu saja sampai dia terkejut sendiri, bagaimana mungkin dia tahu nama itu dan spontan memanggilnya 'unnie'.

"Halo Jennie" So Hee tersenyum manis, melambaikan tangan kearah Jennie yang berusaha menghapus jejak air matanya.

"Aku mengenalmu" Jennie berdiri di pintu, berusaha menelusuri wajah orang di depannya, terasa asing disaat bersamaan terasa familiar.

"Aku kakak Lisa" So Hee mengangkat tangannya untuk meminta Jennie menjabat, bagaimanapun mereka harus berkenalan sebelum percakapan menjadi panjang.

"Tapi kata Lisa nama kakaknya Barbara..." Jennie berucap tidak yakin, dia menjabat tangan So Hee dan berusaha memunculkan senyum di wajahnya yang sendu.

"Ayo kita duduk dulu, aku juga ingin bicara panjang tentang Lisa" So Hee tersenyum lembut, kakinya melangkah ke lantai satu ruang tamu diikuti oleh Jennie.

"Lama tidak bertemu ya Bibi" So Hee tersenyum kearah Bibi In yang meletakkan minum dan cemilan diatas meja.

"Kau bertumbuh baik ya" Bibi In mengusak pelan rambut So Hee yang tertawa kecil. Setelah Bibi In pergi So Hee melihat kearah Jennie yang sedang menatapnya seakan bertanya 'kalian saling mengenal?' yang terpampang jelas di wajahnya.

So Hee berdehem sebentar sebelum mulai menjelaskan kenapa dia berada disini.

"Namaku Han So Hee, kakak Lisa. Aku menggunakan marga ibu sehingga beda marga dengan Lisa. Barbara adalah namaku di ponsel kerja Lisa, ponsel yang sering dipakainya" So Hee menjelaskan kebingungan Jennie dengan 'ponsel kerja' yang dia maksud membuat Jennie mengangguk.

Akhirnya dia mengerti misteri mengapa Lisa membutuhkan dua ponsel yang dulu selalu membuatnya penasaran itu, ponsel yang dia katakan untuk menghubungi selingkuhannya.

"Kami memiliki nama samaran di ponselnya. Barbara adalah aku, Marsala adalah Jisoo, Brandy adalah Mino, Barbera adalah Chan, Feteasca adalah Wendy, Mosel adalah Moonbyul, Chianti adalah Chaeyoung, Madeira adalah Irene, Amarone adalah Seulgi, Sauternes adalah Bambam dan Lisa sendiri pakai nama samaran Retsina"

Jennie berusaha mencerna informasi yang di dengar, jadi maksudnya semua teman Lisa adalah agent sepertinya? Bahkan Chan yang pernah dia temui di club?

"Kau pernah bertemu dengan beberapa dari mereka kan? Mereka pasti sangat merindukanmu" So Hee tersenyum sendu, wajahnya menunduk sedih.

Someone Will Love You Better. (Jenlisa)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang