- 31 Oktober 2018 -
19.02
"Lebih dari satu tudung sudah diturunkan di Shibuya secara tiba-tiba. Kita harus segera kesana dan mengeluarkan semua manusia yang ada di dalamnya. Pasti ada dalang dibalik ini. Mereka pasti sengaja menurunkan tudung di Shibuya mengingat hari ini adalah hari Halloween. Entah apa niat mereka.." Masamichi Yaga selaku kepala sekolah SMA jujutsu Tokyo dengan tegas memerintah beberapa penyihir serta murid Jujutsu untuk segera menyelesaikan misi yang cukup besar.
Misi yang didapat secara tiba-tiba dan juga misi yang bisa dibilang cukup berbahaya. Tidak ada satu pun yang tau apakah ada roh terkutuk yang siap membunuh kapan saja.
Kieri yang berdiri di sebelah Gojo sambil menyilangkan tangannya seketika berdecak malas. Jujur jika jam segini dia sudah sangat ingin rebahan di atas kasur nya yang empuk. Begitu juga kekasihnya yang bereaksi datar namun terkesan tak senang.
Padahal, tepat lima menit yang lalu, dirinya dan Gojo sudah bersiap untuk memasuki mobil. Saling melempar senyuman untuk satu sama lain saat Gojo membukakan pintu penumpang untuk gadis tercintanya, sebelum Itadori Yuuji datang dan melunturkan kedua senyuman itu dengan kabar tak menyenangkan.
"Aku mengantuk." Kieri berbisik pada Gojo.
"Aku juga. Kita kabur saja, bagaimana?" Pria itu membalas dengan nada datar dan tanpa lirikan.
"Good idea, nanti kau jemput aku di depan sekolah aja. Habis itu kita pulang–"
"Satoru, Kieri, jangan mencoba untuk kabur. Kalian berdua pergi bersama, saling menjaga satu sama lain, hancurkan tudung itu sebisa kalian, aku mengandalkan kalian." Sepertinya Masamichi Yaga sangat mengenali sifat serta tingkah laku dua mantan muridnya itu. Tak heran jika mereka menjadi sepasang kekasih.
"Menurutmu, siapa yang menurunkan tudung di Shibuya?" Kieri membuka pembicaraan, sedaritadi yang terdengar di mobil Gojo hanyalah suara pengisi radio yang tak berhenti berbicara. Gadis itu mulai merasa bosan karena ada beberapa bagian jalan yang macet menyebabkaan perjalanan mereka terasa lebih lama, belum lagi karena keheningan yang menyelimuti mereka berdua sangat membuatnya merasa tak nyaman.
"Aku sudah beberapa kali bertemu dengan kutukan dengan tingkat spesial dalam tempo waktu dekat. Ada kemungkinan mereka menurunkannya untuk memancing kita masuk ke dalam perangkap mereka," jawab Gojo masih setia memandang fokus jalanan yang dipenuhi oleh banyak kendaraan.
Dengan kecepatan tinggi, Gojo mengendarai salah satu mobil sport kesayangannya sangat lihai.
"Tetaplah dalam pandangan ku, Kieri. Jangan menjauh dari ku, kalau bisa pegang saja tangan ku setiap saat," ujarnya lagi seraya melirik ke arah kanan, mendapatkan kekasihnya yang tengah memutarkan kedua netra maroon di wajah cantik itu."Ayolah, Satoru. Aku tidak selemah itu," balas gadis itu tak terima karena terasa seperti diremehkan oleh penyihir terkuat di sisinya.
"Kieri, dengarkan aku. Kita tidak tau roh kutukan jenis apa yang ada di dalam sana, apakah mereka lebih kuat darimu atau tidak. Jadi tolong, ikutilah perintah ku demi kebaikan mu."
"Aku bisa membuktikan bahwa aku baik-baik saja." Kieri menatap lekat netra biru laut Gojo yang tak tertutupi kain. Tangannya mengusap lengan yang tertutupi seragam berwarna sama dengan miliknya."Apa yang akan ku dapatkan jika kau tak dapat membuktikannya." Gojo melirik ke arah sang kekasih sembari menampilkan senyuman miring nya.
"Aku akan menciummu selama lima belas menit dan takkan berhenti sedetik pun."

KAMU SEDANG MEMBACA
𝗢𝘂𝗿 𝗘𝗻𝗱𝗶𝗻𝗴 || 𝐆𝐎𝐉𝐎 𝐒𝐀𝐓𝐎𝐑𝐔
Romantika"𝘏𝘢𝘭 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘰𝘥𝘰𝘩 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘯𝘢𝘩 𝘬𝘶 𝘭𝘢𝘬𝘶𝘬𝘢𝘯 𝘢𝘥𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘵𝘢𝘬 𝘪𝘯𝘨𝘪𝘯 𝘥𝘪𝘵𝘢𝘬𝘥𝘪𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘶𝘯𝘵𝘶𝘬 𝘮𝘶." "𝘉𝘪𝘴𝘢𝘬𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘳𝘪𝘬 𝘪𝘵𝘶 𝘬𝘦𝘮𝘣𝘢𝘭𝘪, 𝘒𝘪𝘦𝘳𝘪...