X

2.2K 284 18
                                    

Astra memojok di sudut ruangan menatap bergantian kedua temannya yang masih sibuk dengan adu bacotan setelah Wina di klaim sebagai keturunan dewa utama yang tak lain ialah Zeus.

Permasalahan utamanya bukan itu sebenernya. Tapi berlangsungnya pernikahan Wina alias Awan dengan Aluna itu besok.

Iya bener kok, besok bocahnya nikah.

Ga nyangka kan? Sama.

Kalo ada yang berharap Wina batal nikah itu sangat mustahil. Mau atraksi kayak gimana juga ga bakalan bisa batal. Bahkan banyak yang mau ngambil kesempatan pas Wina dicancang, ada yang pura-pura ngedeket terus sange sendiri lah, ada yang gatel lah, centil lah pokoknya macem-macem deh.

Wina cuma diem ga bisa ngapa-ngapain, dia tau resikonya kalo misal nona muda mereka ga sengaja digampar ya bisa jadi kepalanya sendiri yang ilang.

"Astra aja sihhh."

Yang ditunjuk cuma naikin alis heran,
"gue aja terosss" dia diem kena, bacot apalagi.

"orang Hanni demennya sama lo win."

Yuka menyuruh mereka mendekat lalu merangkul keduanya serapat mungkin kalo bisa apapun yang ada di ruangan ini sampe ga denger.

Pokoknya hal ini harus mereka doang yang tau di ruangan ini. Ga ada yang tau kan kalo barang-barang disini bisa aja punya kuping buat dengerin apapun keluar dari mulut mereka.

Iya ruangan yang mereka tempati sekarang ialah tempat pertama Wina dibawa Aluna ke Aphrodite's.

Dan Yuka ngira mungkin di depan sana penjagaannya sangat amat diperketat. Makanya dia nurunin ego bentar buat ga berantem.

Yuka bergantian natep mereka,
"kita bisa keluar dari sini."

"caran-" Wina melotot membekap Astra menyuruh memelankan suaranya, Astra ngangguk paham lalu mengkode Yuka melanjutkan ucapannya yang tertunda.

"ada dua cara." Tatapan Yuka mengarah ke Wina, "yang pertama emang lo harus minta ke Aluna Win karena yang pegang kendali disini itu dia. Apalagi ini tahunnya kan, bisa dibilang dia atau saudaranya yang punya wewenang buat yang terjadi pada kita sekarang."

Wina cuma diem, dia tau yang Aluna mau itu dia. Kedua temannya ini hanya bahan buat Wina setuju nikah sama demit cantik itu.

Wina juga tau Melati dan Mika sedikit tertarik sama kedua temannya ini. Dia ga mau egois, mereka bertiga harus kembali ke dunianya apapun caranya.

Tapi Wina ga mau nikah sama Aluna!

Dengan alasan apapun!

Pokoknya dia ga mau nikah sama orang itu!

Titik!

"yang kedua?" Saut Astra. Kali ini dia nurut buat melanin suaranya.

Yuka terpejam menarik nafas beberapakali mengangkat sebelah tangannya dan munculah semacam buku kecil di tangannya.

Dirinya tersenyum, mungkin nanti dia akan berterima kasih ke Ginan karena telah ngajari ilmu (hitam) ini.

Wina sama Astra jelas melongo.

Pletak!

"eh lo siapa?! ngaku! bukan Yuka kan lo!"

Wina ga ikutan mukul, tapi pandangannya berubah takut sambil mundur narik Astra.

Yuka ngelus kepalanya pelan, dia tau kalo reaksinya bakal begini.

"Putri Hades." Tatapnya lekat ke Astra.

Makin menjadi-jadi ketakutan Wina.

Ini temennya udah sebangsa sama Aluna and the genk apa gimana??

"Wah beneran ga beres." Astra berdiri ngambil pedang di patung belakangnya dan ngarahin ke Yuka. Tangannya seolah nyuruh Wina berdiri dibelakangnya. "Tunjukin wujud asli lo atau gue penggal kepala lo sekarang."

Connected Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang