Para gadis Aphrodite hanya diam menyaksikan Aluna yang terus berteriak, meracau menyerukan nama 'Awan' di satu ruangan khusus kaum Aphrodite. Ruangan yang semula rapi sekarang teracak-acak karena amukan aura yang dikeluarkan Aluna. Bahkan mereka yang sesama Aphrodite-pun sampai merasa sesak akibat tekanan aura Aluna.
Aluna terus menangis sampai-sampai rambut yang semula rapi sekarang tak karuan bentuknya. Ia sangat tak terima, kenapa alur percintaannya selalu berakhir tragis.
Saat semua saudaranya mendapatkan cintanya masing-masing tapi Aluna mendapatkan cinta yang selalu berakhir kandas. Bahkan ia sangat yakin mengira jika Awan adalah cinta terakhirnya, tapi lagi-lagi itu semua hanya ekspektasi karena pada akhirnya Awan-nya itu pergi untuk selamanya.
Dan mungkinkah sesuatu yang mengerikan itu akan terulang lagi?
Kalo iya, Aluna sangat amat tidak siap.
Aluna sudah sangat lama menunggu Wina aka reinkarnasi Awan, Dan apapun yang terjadi dia akan mempertahankan cintanya itu dan Aluna akan menentang siapapun termasuk seluruh Olympus jika menghalangi kisah cintanya.
Bahkan misal dia disuruh mengemis atau menjatuhkan harga dirinya agar bisa mengembalikan Awan, Aluna akan melakukan dengan sukarela.
Haesa sangat ingin menenangkan kakaknya itu tapi diapun sadar diri, Aluna mungkin tidak mengenali meskipun dia ialah saudaranya sendiri.
"sampai kapan kamu nangis terus?" Aluna menoleh kearah sumber suara, ia menyeka air matanya kasar sebelum berdiri.
"tau apa kamu?" sengit Aluna.
Hanni menatapnya tak suka lalu mendekat perlahan. Catat! dia satu-satunya kaum Aphrodite yang sama sekali tidak takut dengan Aluna.
Ya mungkin karena sifatnya 11 12 jadi dia melihat refleksi dirinya pada Aluna.
"heh." Hanni memandang remeh sebelum akhirnya mendecih. "kamu terlalu memaksakan diri Aluna." jedanya sebentar, "liat dirimu.." Hanni terkekeh, "sangat menyedihkan."
Aluna langsung mencengkram kuat bahu Hanni hingga gadis itu kesakitan, bukannya takut Hanni juga ikut membalas mencengkram bahu Aluna dengan sekuat tenaga.
Aura mereka saling terbentur hingga barang disekitarnya ikut terpental ke segala arah.
"sadar posisimu Hanni." lirih Aluna menekan penuh auranya agar Hanni tertunduk.
Aluna tersenyum sinis tatkala melihat Hanni yang meringis kesakitan tidak kuat menahan aura yang ia berikan.
Alisnya tertaut heran, apa yang ia lihat? Hanni menangis? iya Hanni menangis, bahkan satu tangannya terangkat mengelus pipi Aluna dengan lembut.
"kak.." Aluna terdiam, baru sekali ini ia mendengar Hanni memanggil 'kak', "udah ya?? kasian Wina, dia ga akan bisa disini kakkk." Hanni kemudian menangkup pipi Aluna, "mustahil kak Aluna."
Perlahan aura yang semula memenuhi ruangan mulai menghilang. Tanpa sadar air mata Aluna ikut menetes.
"kenapa..?"
Hanni terdiam, ia tak kuat melanjutkan ini meskipun dirinya dan Aluna ga pernah akur tapi Aluna tetaplah kakaknya. Dan dia masih mengingat betul Aluna lah yang menolongnya dari kukungan keturunan Ares yang hampir memperkosanya.
"kenapa Hanni???? jawab!!! KENAP-!!!!!"
"KARENA KALIAN GA AKAN BISA BERSAMA!"
Bagaikan tersambar petir, Aluna mundur beberapa langkah sebelum terlunglai, Haesa dan saudaranya yang lain tergesa-gesa mendekati Aluna.
KAMU SEDANG MEMBACA
Connected
FantasyWinara Termangku Nathara yang tidak percaya tentang mitologi Yunani tiba tiba malah diincar salah satu keturunan utama Dewi Aphrodite.. apakah dia akan ikut atau tetap tinggal? Wina as Winter Yuka as Yujin Astra as Ryujin