XI

2.2K 307 31
                                    

Yuka melirik Astra yang tengah tidur ditengah kasur dengan posisi telantang dan mulut mangap. Katanya dadanya tiba-tiba sesek pas Aluna menuhi ruangan ini dengan asap pink yang dikeluarkan dari tubuhnya, terus abis itu dia tepar dan berakhir seperti sekarang.

Padahal Yuka daritadi ga ngeliat asap pink itu kalo ngerasain mungkin cuma engap aja ni tempat, udah gitu doang ga sampe kaya Astra.

Dirinya bersedekap dada sebelum mengalihkan pandangan ke lawan bicaranya.

Ginan, Keturunan Utama Artemis.

''Aluna.. yang dia mau cuma punya keturunan dari kekasihnya yaitu Awan atau bisa dibilang yahh temen kalian sendiri yang tak lain Wina."

''tapi kenapa kita juga ikut diseret?''

"Yuka." Ginan mendekat mengelus lembut kepala saudaranya itu. "Melati menyukaimu jauh sebelum kamu lahir."

Alis Yuka tertaut, maksudnya? emang kita di alam roh saling kenal?

Ginan tertawa, dia lupa apa gimana kalo yang diajak bicara ini bisa baca pikiran?, "Putri Poseidon.", lagi alis Yuka tertaut.

"Melati.." jeda Ginan, "Keturunan Utama Poseidon." dirinya mendekat, ikut bersedekap dada menatap lekat pupil yang berwarna hijau itu. "tau kenapa dia memanggilmu Laut?" spontan Yuka menggeleng, ya emang serius dia ga tau kenapa dipanggil Laut.

"selepas pergi dari sini tanya kakekmu.. dia tau semuanya."

gotcha!

Bener dugaan Yuka selama ini, emang dari awal dia sudah menaruh curiga ke kakeknya semenjak dirinya menceritakan bertemu ODGJ yang tak lain Melati.

Karena semenjak itu kakeknya selalu pulang larut malam dengan alasan 'abis liat pantai' emang ga ngibul kok, Yuka sendiri yang liat kakeknya berdiri di pinggir tebing natep Laut.

Oh iya!

Dan juga perlakuan ke Wina emang sedikit beda, seperti ada rasa segan. Beliau ketemu Wina aja rada nunduk buat nyapa padahal nih ya ke orang lain aja beliau bodo amat, ke Astra aja dia cuma ngelirik.

"bisa bantuin kita bebas dari sini ga?" kini giliran Ginan yang memandanginya dengan tatapan heran, to the point sekali anak ini.

"bisa."

"caran-"

"kalian harus terikat dengan 'mereka'. " potong Ginan cepat, dia tersenyum miring ngeliat amarah Yuka yang sangat jelas di wajahnya.

waduh seriusan ngamuk nih bocahnya, Ginan sedikit mundur dan berusaha memasang wajah sedatar mungkin.

"gue ga mau!"

Ginan mengangguk santai, menaruh telunjuk di dagu seolah berpikir. gue jailin lebih kali ya?? "kalo gitu cukup Wina aja yang disini, gimana? atau anak itu?" tunjuknya ke Astra, Ginan mendecih "aku bahkan masih ga nyangka Mika jatuh hati ke bocah tengil itu."

Mengherankan aja gitu lho.

Mika terkenal sadis dan kejam, sesama anak Athena aja ga berani sama dia pada segan. Dengan pedang yang selalu dia bawa, wajah datar tanpa senyum ngebuat dirinya bener-bener ditakuti.

Ngeliat dia senyumin orang aja udah aneh apalagi jatuh cinta!

Apalagi kemarin pas ngeliat Melati di dorong Yuka rasanya tuh leher pengen digorok sama dia.

Dan lagi..

Mayoritas keturunan Hades ialah orang yang tak banyak bicara, mereka orang yang dingin dan lebih suka menghabiskan waktu sendiri.

Connected Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang