0

7.7K 480 37
                                    

Luka - Rizky Febian ft GANGGA

...

"Maaf"

Kata itu terdengar lagi, untuk kesekian kali.

Chania tersenyum kecil lalu mengangguk, walau patahan hatinya terdengar nyaring ditelinganya, hanya saja pemuda dihadapannya ini tidak mendengar bagaimana suara pecahan itu dikarenakan fakta bahwa cinta Mateen bukan lagi untuknya.

Fakta bahwa pemuda yang sesungguhnya masih punya tempat dihatinya, selalu, setiap saat, setiap hari, tidak lagi menempatkan dirinya dihati lelaki itu, ada penghuni lain yang kini bersinggahsana disana, setelah lama dirinya menduduki posisi itu, hampir lima tahun lamanya.

Chanisa tau, seperti yang orang-orang katakan, tidak ada cinta yang abadi, dulu Chania tidak mempercayai hal itu, karena Mateen selalu mengatakan cinta padanya, tapi itu dulu. Sekarang Chanisa sadar, itu benar adanya.

Ini akhir mereka, akhir kisah cinta mereka, hubungan yang mereka rajut selama lima tahun itu harus selesai disini, terpaksa, terpaksa untuk Chania, ingin menahan pun dirinya tak punya kuasa, Chanisa tidak bisa membiarkan Mateen terjebak dengan cintanya jika bahkan lelaki itu mencintai gadis lain.

Chania ingin marah, ingin menuntut janji-janji yang Mateen katakan padanya, tentang impian-impian mereka membangun keluarga kecil, dengan anak-anak mereka kelak dan menua bersama sampai akhir.

Omong kosong.

Ahhh, Chania tidak pernah membayangkan hal ini terjadi, seharusnya tidak pernah terjadi, akhir-akhir ini Chanisa selalu menepis hal-hal yang menyebabkan perubahan sikap Mateen padanya akhir-akhir ini, namun naas seluruh yang dia tepia ternyata benar adanya.

Mateen, pemuda baik itu mengkhianati cintanya, menghancurkan dirinya, membuangnya.

"No need sorry kak, emmm.. kalo gitu, gapapa Chania terima" Chania menarik nafasnya lalu mandang Mateen, gadis itu mati-matian menahan air mata dan getaran suaranya yang ingin menangis, meraung kencang.

Dirinya tidak mau terlihat lemah dihadapan Mateen.

"Ahh, Chania juga mau makasih sama kakak buat lima tahun terakhir ini, dan tahun-tahun sebelumnya, emm.. be happy please? hahaha pasti happy sih" Chania mengangguk kecil beberapa kali.

"Jaga kesehatan kak, jangan kebanyakan merokok, jangan begadang, skripsinya pelan-pelan aja. Semoga lancar sampe wisuda dan sukses kedepannya, Chania pamit. Chania sayang kakak, makasih yah Chania bahagia pernah kenal kakak"

Chania masih mempertahankan senyumnya sampai gadis itu beranjak meninggalkan kamar kosan Mateen.

Mateen hanya memandangi kepergian gadis yang menemaninya selama hampir lima tahun itu, Mateen tidak dapat merasakan apapun, sedih? tidak juga, senang? tidak juga. Hatinya hanya berdetak seperti biasa, tidak ada hal aneh yang dirinya rasakan, setidaknya untuk saat ini.

Mateen merekam tampilan Chania hari itu, T-shirt coklat kebesaran dengan jeans biru tua nya, sepatu putih, dan tas kanvas yang dirinya belikan sebagai hadiah untuk Chania, gadis tidak cukup feminim seperti gadis pada umumnya.

Ingatan Mateen tentang Chania untuk terakhir kali. Terakhir kali pemuda itu melihat Chania di kota itu, setelahnya tidak pernah lagi, sampai dirinya meninggalkan kota itu setelah lulus kuliah.

~

Mateen Adam

Chania Suhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Chania Suhan

Chania Suhan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang