TYPO
Hari ini hari kelulusan Mateen, lelaki itu memandang sekitar lapangan yang membentang, banyaknya wisudawan yang sama seperti dirinya sedang merayakan kelulusan dengan keluarga, mengambil foto bahkan sekedar berpelukan bangga.
Mateen menghela nafasnya, mengalihkan pandangannya pada topi toga digenggamannya, sebenarnya acara wisudanya belum dimulai, mereka belum diperbolehkan masuk kedalam aula, pun Mateen malas masuk kedalam seorang diri.
Pandangan Mateen dialihkan lagi pada seorang gadis yang dirinya kenal, didana Rena sedang bersama kekasihnya yang juga akan menerima kelulusan sama sepertinya, seandainya Chania masih bersamanya, Mateen tidak akan merasa sekesepian ini.
Hahh..memikirkan Chania membuat hatinya benar-benar terasa seperti diremat, kemana cintanya itu pergi? Mateen sudah mencarinya kesana kemari tetapi tidak kunjung menemukan, belum lagi dirinya yang terus didesak oleh orangtuanya untuk cepat lulus membuatnya menunda pencariannya sementara waktu, Mateen berjanji dirinya akan mencari Chania setelah ini.
.
"Abang, liat kak Lulu, aku pikir kan kak Lulu wisuda juga kemaren soalnya pake kebaya segala taunya cuma dampingin kak Sean, ada-ada aja yah" kekeh Chania menunjukkan layar ponselnya pada Mateen"Kok ada-ada aja sih sayang, nanti kalo abang wisuda kamu juga harus pake kebaya"
"Ih gak mau"
"Harus mau, kalo gak mau abang gak wisudaan"
"Dihhh masa gitu sih" kekeh Chania
"Loh emang gitu"
Chania mendekati Mateen memeluk kekasihnya itu
"Emang abang wisudanya kapan?" tanya gadis itu
"Sayang doain secepatnya yah, kalo abang cepet-cepet wisuda, kita nikahnya juga cepet"
Chania terkekeh, "Kayak Chani mau aja nikah sama abang"
Mateen memandang Chania, "Emang Chani gak mau?"
"Mauuuuuu, abang nanti kita nikahnya pake adat apa?"
"Apa dong? abang gak punya suku soalnya"
"Ada dongggg, kan mamahnya abang Jawa"
"Eh emang boleh? bukannya harus ngikut papah nya abang?"
"Boleh-boleh aja abanggg"
"Tapi pas orangtua abang nikah gak ada tuh acara adatnya, pake acara ada suku kamu aja sayang"
"Gak ah, sunda ribet"
"Kok gitu? pasti seru dong"
"Kata abang, karena bukan abang yang bawa siger sunda nya"
"Siger tuh apa sayang?"
"Ah abang cari google aja lah kalo mau tau"
"Lucunya sayang abang"
"Sayang abangggg"
"Sayang Chani jugaaaa"
"Hehe"
.
"Mateen!"Atensi Mateen dialihkan pada suara yang memanggil namanya, senyum pemuda itu berlahan mengembang saat melihat seorang wanita yang berjalan ke arahnya, Mateen berdiri dari duduknya, wanita itu langsung memeluknya begitu sampai dihadapan Mateen
"Congratulation cinta mamah"
"Thank you mah"
"Jadi potong rambut kan?"

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
FanficKini telah kurasakan beku nya hati dalam sepi, sendiri ku yang terdiam tampa sadar te-iris, ter-iris waktu. Air mata yang berbicara terduduk dalam ruang hampa, luka. Tiada rasa, mati rasa, telah terbiasa semua karena, luka. -Luka Markhyuck