Gak vote & comment pantatnya kerlap-kerlip.
TYPO
"Na hp lo bunyi tuh berisikkk"
Joanna bangkit dari baringannya lalu mengambil ponselnya yang dicharger
"Eh, Chan. Mateen nelfon gue" ucap Joanna memandang layar ponselnya lalu memandang Chania
"Gue angkat jangan Chan?"
Chania mengedikkan bahunya, "Terserah lo anying lo yang ditelfon"
"Kalo dia nanyain lo?"
Chania berdecak, "Yakali dia nanyain gue, mau nanya apaan coba?"
Joanna terlihat berfikir, "Terus mau ngapain dong? ah gue gak punya urusan sama nih orang biarin aja lah"
Joanna meletakkan ponselnya sampai sambungannya tidak terjawab, namun lagi Mateen menghubunginya.
"Dia nelfon lagi Chan"
"Gak tau ah" Chania pun beranjak dari duduknya lalu meninggalkan kamar.
Joanna yang kebingungan akhirnya mengangkat panggilan dari Mateen.
"Halo?"
"Halo Joanna, ini gue Mateen"
"Iya tau, gue simpen kontaknya, kenapa kak?"
"Joanna lagi sama Chania?"
"Ha? enggak, emang kenapa?"
"Nomornya gak aktif, kenapa yah Joanna? Chania ganti nomor?"
"Loh? kok nanya gue? kan yang pacarnya lo kak, masa lo gak tau pacar lo ganti nomor atau enggak"
"Ekhm, kita udah putus"
"Ohhh, udah putus, terus..ngapain ditelfon? kenapa dicariin? barang lo ada yang ketinggalan di Chania kak?"
"Joanna please kalo lo mau marah sama gue nanti dulu, gue butuh ngomong sama Chania sekarang, gue minta tolong"
"Gue gak tau, Chania pergi gitu aja, kita gak tau dia dimana, kita juga udah capek nyari-nyari gak ketemu. Semua gara-gara lo, lagian stop deh lo gangguin temen gue, lo kan udah punya cewek baru, kelonin dah tuh cewek lo sipaling princess, udah yah jangan hubungin gue lagi, selamat malam senior"
Tut
Joanna mematikan sambungan telfonnya.
"Kecarian juga kan? gayaan banget sih mutusin Chania, Chania disentuh sama laki lain aja ngamuk-ngamuk tiga hari tiga malam, makan deh tuh karma. Belum juga seminggu udah kelimpungan"
Chania kembali masuk dengan dua gelas ditangannya.
"Lo angkat?" tanya Chania kembali duduk dikursi komputer
"Iya, dia nyariin lo. Nanyain kenapa nomor lo gak bisa dihubungin"
"Terus?"
"Gue bilang gak tau, dia minta tolong ke gue"
Chania terkekeh kecil, "Lebih cepet dari yang gue perkirain"
"Chan"
"Hm?"
"Kalo dia ngajak lo balikan gimana? lo mau?"
"Pacaran lagi sama dia maksud lo?"
Joanna mengangguk, "Iya"
Chania menggeleng, "Gak" jawabnya kembali menggunakan headseatnya
Joanna langsung melepas headseat tersebut, "Gue belum selesia ngomong"
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
FanfictionKini telah kurasakan beku nya hati dalam sepi, sendiri ku yang terdiam tampa sadar te-iris, ter-iris waktu. Air mata yang berbicara terduduk dalam ruang hampa, luka. Tiada rasa, mati rasa, telah terbiasa semua karena, luka. -Luka Markhyuck