17

1.2K 293 66
                                    






Karena vote dan comentnya bagus baginda update lagi, semoga kalian keterima CPNS, baginda gak bisa daftar karena baginda kriminal gak bisa urus skck loh yah rek

Jalan lupa votement lagi loh yah rek

TYPO

Chania memasuki ruang kerjanya, semua orang didalam ruangan itu yang menunggu-nunggu kabar dari Chania atas meeting dadakannya yang mereka pikir begantung pada nasib pekerjaan mereka memandang pada Chania

Baru saja Wulan hendak menghampiri Chana, langkahnya terhenti saat melihat Mateen yang mengekor masuk.

Semua orang disana berdiri lalu menunduk sopan pada lelaki itu.

"Good afternoon sir" sapa Wulan yang hanya diangguki oleh Mateen lalu lelaki itu fokus memandang Chania yang sedang membereskan barang-barangnya.

"Emm, we-

Ucapan Wulan terpotong saat Mateen menginterupsi dengan mengangkat tangannya. Wanita itu menelan ludah kasar lalu memandang Chania dengan wajah bertanya, sedangkan Chania sudah tidak peduli lagi dengan nasib proyeknya tidak ada gunanya, toh Mateen tidak akan berhenti sebelum dirinya mengiyakan ajakan lelaki itu, Chania pun malas menjelaskan pada Wulan.

"Chania-

"Don't say anything to Chania" potong Mateen

"I'm sorry sir"

Chania memasukkan ponselnya kedalam tas lalu berbalik dengan ekspresi datar memandang Mateen

"Al? niets achtergelaten?" /udah? gak ada yang ketinggalan?

Chania menggeleng, "Geen" /gak ada

Mateen mengangguk lalu merangkul Chania lalu keduanya meninggalkan ruangan itu.

Semua orang disana saling memandang dengan wajah bingung bertanya-tanya.

"Mbak, kok Chania pulang?" tanya Luki

"Mana gue tau, nasib proyek kita gimana? si Chania ngapain sih?!" kesal Wulan

"Mbak, apa jangan-jangan Chania ada hubungan sama Sir Mateen?"

"Gue gak tau, mereka juga aneh banget" ucap Wulan

"Apa si Chania simpenannya sir Mateen yah?"

"Udah balik kerja, gak usah gosip" ucap Tio yang sedari tadi tidak peduli dengan pembicaraan orang-orang disana.

..

Mateen membuka pintu penumpang belakang mobilnya, mempersilahkan Chania masuk, lalu lelaki itu masuk juga.

"Naar het hotel" /ke hotel/ perintah Mateen kepada supir pribadinya

"Jaa meneer" /baik tuan

Mobil itu pun berjalan meninggalkan basement.

Sepanjang perjalanan Chania hanya diam menghiraukan Mateen yang sejak tadi sibuk menciumi tangannya, mencium pundaknya, melakukan apapun atas dirinya.

Chania tidak punya pilihan dan tidak bisa menolak Mateen, atau dirinya akan mengorban teman-temannya yang sudah bekerja keras untuk proyek sialan yang Chania baru tau jika perusahaan Mateen menjadi penyuntik dana tunggal atas proyek itu, jika Chania berulah otomatis proyek itu gagal dan teman-temannya bisa saja kehilangan pekerjaan.

"Gak usah bawa banyak barang, beli disana aja nanti, bawa yang sekiranya perlu aja yah sayang" ucap Mateen kembali melembut seperti kemarin-kemarin.

Chania tidak menyaut.

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang