Rame lanjut part prot
Typo
"Chania lo buat masalah apa?!"
Chania yang tadinya sedang sibuk dengan dokumen dan komputernya menoleh kaget pada sang atasan yang tiba-tiba datang
"H-hah? kenapa mbak?" tanyanya
"Kenapa-kenapa, lo mikirlah sendiri, orang De Groot tiba-tiba dateng kesini tanpa aba-aba dan minta meeting dadakan, dan lo satu-satunya yang disuruh dateng, lo ngapain Chania?!"
Chania panik, "Mbak, aku gak ngapa-ngapain, aku gak ngerti mbak" ucapnya
"Lo- ih lo tau gak sih kalo proyek ini gagal bukan cuma lo yang kehilangan kerjaan tapi gue dan anak-anak devisi lain, sekarang lo tanggungjawab lah, Luki bilang ini ada sangkut pautnya sama tindakan gak sopan lo yang narik pimpinan mereka keluar ruang meeting kemarin"
"Tapi kan kontrak udah ditanda-tanganin mbak"
"Terus? ya gue gak tau kenapa mereka tiba-tiba begini dan minta meeting dadakan, sekarang lo ke lantai dua satu, lo urus sendiri"
Jantung Chania berdetak tidak karuan, apa maksud Mateen? mengapa tiba-tiba begini?
Chania mengangguk, "Iya mbak" ucapnya lalu berdiri
"Rok lo, anjirlah. Lo udah kena tegur kemarin kenapa ngeyel sih?!"
"Maaf mbak, aku ganti sebentar" ucap Chania
"Gak ada waktu! lo naik sekarang terserah deh lo mau dimaki sama mereka gue gak urus"
Chania mengangguk lalu segera pergi.
Selama menuju lantai dua puluh satu, Chania terus gelisah, bahkan rasanya dirinya hampir menangis, Chania terus mengingat-ingat apa gerangan hal yang dilakukannya sehingga menimbulkan masalah yang Chania pun tidak tau apa.
Begitu lift terbuka Chania segera ke ruang meeting, Chania berdiri didepan pintu kaca buram itu, merapalkan doa agar semuanya baik-baik saja, lalu memberanikan diri membuka pintu itu.
Hal yang pertama didapatinya adalah, Mateen yang duduk sendirian disana dengan pakaian kasualnya, memandangnya membuat Chania semakin takut
"Good-
"Zitten" / duduk
Chania menelan ludahnya kasar saat Mateen memotong ucapan selamat siangnya
Gadis itu mengangguk pelan lalu hendak duduk
"Zit hier" /duduk disini
Mateen menarik kursi disebelahnya, Chania dengan mau tidak mau menurut, sebelum mendekat gadis itu menarik turun rok nya
Chania duduk dengan hati-hati dikursi sebelah Mateen
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
FanfictionKini telah kurasakan beku nya hati dalam sepi, sendiri ku yang terdiam tampa sadar te-iris, ter-iris waktu. Air mata yang berbicara terduduk dalam ruang hampa, luka. Tiada rasa, mati rasa, telah terbiasa semua karena, luka. -Luka Markhyuck