Kalo sepi paduka unpub yah!! 😡
TYPO
After three years
Chania menghela nafasnya memandang berkas-berkas dihadapannya
"Sialan gak selesai-selesai dari tadi"
"Chan, balik gak?"
Chania menoleh pada seorang wanita yang nyamperin dia, "Gimana mau balik berkas turun lagi, kayaknya gue bakalan lembur deh Som"
"Yahhh gak jadi nyari milkbun dong"
"Besok deh gue janji"
Wanita itu merucutkan bibirnya memandang Chania cemberut
"Yaudah deh ayo, gue beresin ini dulu biar gue bawa ke rumah aja"
"Yeayyyyy,,, timaaci Chania-kuuuuu"
Chania hanya menggeleng kecil lalu merapikan meja kerjanya.
Keduanya meninggalkan ruangan, saat menunggu lift mereka bertemu dengan seorang lelaki tinggi yang kebetulan juga ingin menaiki lift
"Malem pak Harvey" sapa Somi dibarengi oleh Chania
"Malem, kalian mau pulang?"
"Iya pak, tumben bapak pake lift karyawan" ucap Somi
"Sebelah udah di-off" jawab lelaki itu
Chania sendiri hanya diam tak membuka suara.
Begitu pintu lift dibuka ketiganya masuk kedalam.
Chania mengambil posisi dibelakang, sedangkan Somi dan lelaki itu bersebelahan didepannya.
Ting!
"Eh iya Chan, gue lupa lagi kunci mobil ketinggalan di laci"
"Aih, gimana dong?" tanya Chania
"Gue ambil dulu deh"
"Kayaknya abis ini lift mati deh"
"Oh iya udah jam segini" ucap Somi memandang jam tangannya.
"Saya anter aja kalian" ucap Harvey
Somi dan Chania kompak memandang pada atasanya itu.
Somi melirik Chania menaik turunkan kedua alisnya.
"Ahh, gak usah pak kita naik taxi online aja, ngerepotin" tolak Chania
"Enggak kok, saya gak kerepotan. Bahaya naik angkutan umum malam-malam kayak gini"
"Maaf pak, tapi saya sama Somi ada rencana sebelum pulang"
"Kita mau makan malam dulu pak" beritahu Somi
"Boleh saya gabung?"
"Boleh dong!"
Chania langsung memandang Somi yang menyengir, wanita itu mendengus kecil.
...
Sepulang dari acara makan malam mereka, Somi dan Chania pulang ke apartemen Chania.
"Chan, ini perasaan gue aja atau emang pak Harvey demen ama lu deh"
"Apasih lu ngaco" ucap Chania
Somi berdecih, "Move on kali Chan, banyak yang nungguin juga"
"Ngomong apasih Som...?"
"Nih yah, dari pada lo setiap hari mantengin Linkedln mantan lo yang paripurna itu terus mending lo buka hati aja ke si Harvey doi keliatan getol banget mau deketin lo"
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
Fiksi PenggemarKini telah kurasakan beku nya hati dalam sepi, sendiri ku yang terdiam tampa sadar te-iris, ter-iris waktu. Air mata yang berbicara terduduk dalam ruang hampa, luka. Tiada rasa, mati rasa, telah terbiasa semua karena, luka. -Luka Markhyuck
