Disini ada yang tau Wasia Project gak sih??Aa, feedback nya Aa
TYPO
"Gak mungkin gak bisa, coba lagi"
"Maaf mas, tapi emang kartunya gak bisa" ucap seorang wanita yang berdiri dimeja resepsionis
"Sialan, coba lagi!" sebal Jeremiah, wajah sebalnya membuat seorang wanita yang juga berdiri didepan meja resepsionis memandangnya sengit
"Tetap gak bisa mas"
"Fuck, mesin lo rusak kali!"
brak!
"Kalo dia bilang gak bisa yah gak bisa! ngotot banget sih lo" sebal wanita itu menggebrak meja resepsionis dihadapan Jeremiah
"Kurang ajar, gak punya atitude kerja kalian, panggil manager lo"
"Gak, cabut lo sekarang dari sini sebelum gue panggil satpam, miskin belagu lo, mana bawa-bawa kartu kosong, nyolong kartu orang dimana lo?"
Jeremiah memandang wanita itu tidak percaya, "Lo gak tau gue siapa?"
"Siapa lo? artis lo? muka lo aja pucet kayak orang anemia, cabut gak lo? sebelum gue panggil satpam nyeret lo sekarang"
"Panggil manager lo, sebelum gue bener-bener marah!"
"Gak! gak mau, marah aja"
Jeremiah memandang wanita dihadapannya marah, "verdomde hoer" [dasar jalang] umpatnya sebal
"Mbak Nana, biarin aja mbak Nana, saya panggilin manager aja yah mbak" resepsionis tadi pun pergi memanggilkan manager mereka
Sedangkan gadis bernama Nana itu memandang Jeremiah tak kalah sengit, "Apa kata lo tadi? gue pelacur? kenapa? kaget gue ngerti?"
Jeremiah berdecih, "Gak usah belagu, gue bikin selesai lo malam ini"
"Coba aja" tantang Nana
"Ada apa ini?"
"Malam pak, orang ini membuat onar disini, kartunya gak bisa digunakan untuk bayar kamar, Clara tadi udah jelasin ke dia, tapi orang gila ini malah ngumpat-ngumpat gak jelas dan marah-marah, saya sudah suruh untuk pergi dengan baik-baik tapi orang gila ini bersikeras untuk ketemu bapak"
"Joanna shut up" ucap sang manager
"Tapi pak-
"Shut. Up."
Nana pun diam, memandang Jeremiah masih dengan perasaan kesal.
"Begini pak Jere, saya meminta maaf atas-
"Susstt, gak perlu jelasin apapun, saya mau surat pecat perempuan bodoh ini keluar malam ini"
"Baik pak"
Nana langsung membulatkan matanya, "Loh pak?!"
Jeremiah memandang sang manager hotel, "Saya butuh kamar untuk malam ini"
"Baik pak, silahkan"
"Pak saya-
"Temui saya diruangan saya setelah ini Nana"
Jeremiah memandang Nana remeh dengan senyum miringnya
"Mari pak Jer"
...
"Hiks anjing, gue baru dapet kerjaan bangsat itu malah mecat gue hiks"
Chania dan Somi memandang Joanna prihatin

KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
FanfictionKini telah kurasakan beku nya hati dalam sepi, sendiri ku yang terdiam tampa sadar te-iris, ter-iris waktu. Air mata yang berbicara terduduk dalam ruang hampa, luka. Tiada rasa, mati rasa, telah terbiasa semua karena, luka. -Luka Markhyuck