TYPO
Chania baru saja sampai dikosannya setelah seharian dikampus, baru saja gadis itu ingin merebahkan diri sejenak, dering ponselnya berbunyi
Rena Cina is calling..
Chanisa pun segera mengangkat panggilan dari Rena
"Halo Ren"
"ANYING!! lo gak bilang kalo bokap nya si Mateen seganteng itu?! itu bokapnya anjay tapi ngasih sedikit speech pas anaknya jadi lulusan terbaik"
Chania sedikit terkekeh, "Yah masa kalian gak bisa nebak kalo itu bokapnya lagian gak muda-muda banget lah, secara umur beliau udah tua kok"
"Tapi anjir seganteng itu? gue tau bule tuh banyak yang ganteng tapi yang ini gile ganteng banget, kek apa yah tapi gantengnya kayak ada percikan asia-asia gitu sat, bule nya gak yang bule banget, pantesan si Mateen kek cina"
"Stop bilang cow- mantan gue kayak cina!"
Terdengar kekehan Rena lewat sebrang telfon, "Iya deh yang udah jadi mantan, terus Ca yang tadi tuh siapanya yang rambutnya item? adeknya?"
"Iya, lagi disemir kali rambutnya"
"Wahh gak nyangka sih gue satu keluarga good looking semua, gue tadi sempet ketemu tante Tya dipintu keluar, dia nanyain lo"
"Apa katanya?" yah Chania penasaran juga lah, udah lama gak ketemu sama tante Tya yang baik banget ke dia itu.
"Dia nanya lo dimana, tapi lawaknya dia bilang kalo gue kasih tau dia gak akan kasih tau Mateen"
"Terus lo jawab apa?"
"Yakali dong gue bohongin orangtua, gue bilang aja lo pindah ke kota kelahiran lo, terus dia bilang 'loh sedeket itu tapi Mateen gak nemuin?' terus kayak ngomong pake bahasa Belanda gitu gue gak tau dia ngomong apa tapi abis itu dia ngedecak"
Chania terkekeh, kebiasaan keluarga Mateen adalah sumpah serapah dengan bahasa Belanda agar orang awam gak ngerti.
Ngomong-ngomong Chania juga sering diserapahin sama Mateen, kenapa Chania tau pas itu dia rekam Mateen ngomong apa terus diterjemahin, rupanya dia dikatain bocil sialan karena waktu itu Chania iseng godain Mateen yang baru pulang kampus pake bikini doang di apart.
"Ca kalo tante Tya nemuin lo gimana?"
"Yah emang gimana? yah gak gimana-gimana"
"Kalo dia nyuruh lo balik sama anaknya gimana?"
"Yah mau"
"Chania anjing!"
"Hahaha, ih udah yah gue pikir tadi ada yang penting, gue baru balik kampus mau mandi dulu"
"Hm, weekend gue kesana hihihi"
"Seriusan?"
"Iyaaa, tenang aja gue kesananya gak bawa siapa-siapa"
"Iya deh"
"Oke, bye bye"
Tut
Chania menghela nafasnya memandang layar ponselnya ragu, Chania ingin login ke akun lamanya, ingin tau apakah Mateen masih menghubunginya atau tidak.
Gadis itu menggigit bibir bawahnya sebelum akhirnya menghela nafas lalu menggeleng kecil, "Gak deh" ucapnya lalu mematikan ponselnya kemudian beranjak ke kamar mandi.
Setelah habis mandi, Chania bersantai sambil memainkan ponselnya, melihat keramaian dari teman-teman lamanya dengan postingan wisuda kampus lamanya di media sosial, entah keberanian dari mana Chania mencari nama Mateen dipencarian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Luka
FanfictionKini telah kurasakan beku nya hati dalam sepi, sendiri ku yang terdiam tampa sadar te-iris, ter-iris waktu. Air mata yang berbicara terduduk dalam ruang hampa, luka. Tiada rasa, mati rasa, telah terbiasa semua karena, luka. -Luka Markhyuck