5

3.7K 507 57
                                    


TYPO

Maap kalo bahasa Belandanya berantakan.

..

"Aku gak suka kamu ikut-ikutan organisasi atau komunitas kayak gitu"

Chania menghela nafasnya memandang Mateen yang terlihat sangat marah

"Kalo maksud kamu aku gak boleh ikut karena ada kak Chandra sama Mahes aku gak akan nurut"

"Kenapa? kamu suka dideketi sama mereka? suka kamu sama mereka?"

Chania mendengus, "Sini duduk dulu" ucapnya menyuruh Mateen duduk disampingnya diatas kasur, namun lelaki itu hanya diam diposisinya, berdiri sambil bersidekap dada.

"Abang"

"Mateen"

Mateen berdecak lalu duduk disamping Chania

Chania membawa Mateen pada pelukannya

"Yang tenang dulu" ucap gadis itu mengusap-usap punggung sang kekasih.

"Abang gak suka sama mereka sayang, mereka mau ambil kamu dari abang"

"Terus kalo mereka mau ambil Chani dari abang, Chani nya mau-mau aja gitu?"

Mateen memandang wajah Chania, "Chani gak akan mau kan?"

Chania menggeleng, "Enggak lah, kan Chani mau nya sama abang aja"

"Bener?"

Chania mengangguk, "Bener dong"

"Abang mau Chani cuma buat abang"

"Iya"

Mateen memandang Chania, "Kok iya nya kayak ogahan gitu?"

Chania terkekeh, "Iyaaaa abangg"

"Iya sayang, coba ngomong gitu"

Chania berdecih, "Abang mau makan siang apa?"

"Iya sayang duluuuu"

"Yaudah kalo gak pengen makan apa-apa, aku tidur siang dulu yah"

"Aaaaa sayangg jangan gituuu, yaudah aku mau ayam"

"Ayam apa? ayam kampus?"

"Heh! ngomongnya sembarangan banget"

Chania terkekeh, "Mau ayam nya diapain?"

"Goreng?"

"Goreng mulu ih"

"Ish yaudah kalo gitu mau ayam teriaki aja"

Chania mengangguk, "Yaudah awas, Chani mau masak"

Mateen melepas pelukannya dari Chania lalu keduanya keluar kamar menuju dapur untuk memasak makan siang.

...

Mateen memandangi foto-foto yang baru dikumpulkannya lebih tepatnya dipungutnya dari tempat sampah dapur, untung saja belum dibuang kalo sampe terbuang kayaknya dia bakalan nangis lima hari lima malam.

Sembari mengusap air matanya, Mateen menggantungkan kembali satu persatu foto itu di wire grid dinding kamarnya.

Semua foto-foto, polaroid yang sempat dirinya lepas Mateen pasang lagi tanpa terkecuali.

Tok

Tok

Tok

"Abang.."

LukaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang