235 VOTE DAN 45 KOMENTAR YAA UNTUK BAB INI.
FOLLOW IG : jenlisagaristinta
Aku update spill2 tulisanku juga disana. Ada project eBook yang sedang aku kerjakan dan update spill nya di sana.
Perhatikan Gap vote dan komen yaa!
Naik vote lagi karena melihat tingkatan vote di bab sebelumnya:)
***
Sebenarnya, Lisa tidak punya masalah dengan Jisoo. Dia juga mewajarkan mengapa Jisoo bersikap protektif pada sahabatnya. Yang ada, Lisa justru senang karena Jennie memiliki teman seperhatian Jisoo sampai wanita itu takut Lisa mungkin akan melukainya.
Akan tetapi, rasa perih di dadanya tidak terbendung lagi begitu Jisoo menunjuknya dengan tajam. Seolah Lisa adalah predator yang sedang mencari mangsa. Seolah dia bisa menyakiti Jennie dan memaksa Jennie melakukan sesuatu yang entah ada di pikiran Jisoo.
Astaga, memikirkan hal-hal seperti itu saja sudah membuatnya begitu takut. Apakah memiliki bagian tubuh lain di bawah perutnya adalah kesalahannya? Lisa tidak pernah minta di lahirkan seperti ini. Jika boleh, Lisa juga ingin menjadi wanita normal.
Di benci, di cemooh dan di jauhi seolah dia adalah virus, karena mereka takut Lisa melalukan sesuatu pada mereka. Itu adalah sesuatu yang merendahkan Lisa. Tapi Lisa tidak bisa membalas.
Sama halnya dengan apa yang Jisoo tujukan. Dia tidak bisa menepis namun dia akan membuktikan bahwa tuduhan Jisoo itu tidak benar. Lisa bukanlah seseorang yang memiliki pikiran seperti itu.
Sentuhan tangan lembut manis hangat di pahanya menyadarkan Lisa yang sedang melamun.
“Ada apa, Lisa? Kau tidak menikmati filmnya?”
Di malam hari, bioskop begitu sepi. Lisa heran mengapa Jennie ingin pergi di malam hari. Meski dia menyukai film horor, tetap saja agak aneh berada di bioskop pada malam hari.
“Aku masih bertanya-tanya, mengapa kau memilih pergi ke bioskop di malam hari?” Tanya Lisa. Di studio, tidak ada satu pun orang selain hanya mereka yang berada di paling atas nan pojok.
“Tentu saja karena sepi.” Jennie menyeringai.
Hari ini, Jennie bersikap nakal dan berupaya menggodanya. Sementara pikiran Lisa terus tertuju pada pembicaraannya dengan Jisoo, dia takut sekali setiap Jennie mulai menggodanya.
Yang Lisa tahu, Jennie tidak pernah menggoda seorang wanita. Tapi mengapa saat ini Jennie berani menggodanya?
“Suka tempat sepi, di catat.” Gumam Lisa. Menambahkan list apa yang Jennie sukai.
Jennie untungnya tidak bertanya apa maksud catat itu. Dia seolah sibuk menggodanya dan malah mengusapkan tangan di pahanya, naik turun dengan lembut. Lisa menepis dengan lembut, takut Jennie tersinggung.
Tapi Lisa lebih takut dia tidak dapat menahan diri. Ciuman mereka malam sebelumnya terlintas. Bayangan bibir lembut Jennie membuat Lisa membutuhkan banyak usaha agar dia tidak mencondongkan tubuhnya pada Jennie saat itu juga.
“Lisa?” Jennie bersandar, suaranya tiba-tiba gerah dan serak.
“Jangan pancing aku, tolong. Kau tidak boleh melakukan itu.” Kata Lisa, memohon. Sejelas itu, Lisa menggenggam tangan Jennie lembut namun erat.
“Mengapa?” Tanya Jennie. Pandangannya turun ke selangkangan dan Lisa yang kebetulan membawa tas sekolahnya entah untuk tujuan apa, langsung menutupi selangkangannya dengan tasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
JENLISA - Find Diary, Find You [GIP] ✔️
Fanfiction[21+] Jennie tanpa sengaja menemukan buku diary seseorang dengan sampul berwarna kuning dan gambar bunga edelweis di bawah meja kelasnya. Alangkah terkejutnya Jennie ketika mencoba membaca, isinya penuh dengan sekumpulan kata-kata cantik yang semua...