FDFY : 33

6.3K 718 48
                                    

335 VOTE DAN 45 KOMENTAR YAA UNTUK BAB INI.

FOLLOW IG : jenlisagaristinta

Take Me, Nerd udah bisa kalian baca di karyakarsa, ya! Next project e-book lagi soon! Ditunggu aja pokoknya info lainnya di IG ku yaa..

Ada cerita baru untuk wattpad yang lagi aku persiapkan juga, hehe..

Perhatikan Gap vote dan komen yaa!

***

Dari tempat duduknya di belakang, Jennie melihat Lisa yang duduk di jajaran paling depan, sendirian dengan kursi tambahan. Tiba-tiba seorang guru menyuruhnya pindah tanpa alasan.

Ujian tengah semester di lewati dengan cepat. Setelah satu minggu berlalu, belajar kembali dilalui dan tidak ada yang berubah dengan hubungannya. Jennie hanya bisa memandangi punggung yang selalu tegak di meja itu.

“Lisa? Bisakah kau ikut ke ruangan guru?” Tanya seorang guru wanita tiba-tiba.

Lisa duduk lebih tegak, mengangguk. Wajahnya lebih dingin dari tahun sebelumnya. Jennie juga merasakan hal itu. Lisa sepertinya membentuk tembok besar di sekeliling tubuhnya, dia bisa merasakan hal berbeda dari saat dia pertama kali bertemu Lisa.

Saat Lisa pergi, desas desus bisikan mulai terdengar, membuat telinga Jennie panas. Lisa tidak pantas di perlakukan seperti ini.

“Kenapa dia?” Seorang murid mulai bertanya.

“Aku tidak tahu. Dia murid paling di sayang guru bukan?”

Yang lainnya mengangguk. “Aneh melihat dia tiba-tiba di panggil ke ruang guru.”

“Mungkin dia baru saja membuat masalah?”

“Tentu saja. Dia mungkin bisa melakukan itu.” Eunha menyambar. “Dia sudah pernah merusak adikku. Ada banyak hal di balik wajah pendiamnya yang bisa dia lakukan. Lagipula, setelah adikku kembali, dengan tidak tahu malunya, Lisa meminta adikku kembali.”

“Apa? Tapi dia sedang bersama—“

“Itulah yang ingin aku katakan. Kita tidak pernah tahu apa yang dipikirkan seseorang yang pendiam.”

Desas desus buruk bermunculan lagi. Banyak spekulasi yang orang-orang lakukan karena ucapan Eunha. Di tempatnya duduk, Jennie mengepalkan tangan.

Dia marah tapi entah apa dia punya hak atau tidak untuk membela wanita itu. Maka, dia memilih untuk diam.

Tak lama waktu berlalu, Lisa kembali ke kelas dengan wajah yang masih sama. Dia menunduk, orang hampir tidak bisa melihat wajahnya tetapi Jennie hampir saja berdiri untuk menghampiri Lisa ketika dia melihat ujung hidungnya memerah.

Lisa memasukkan buku-bukunya ke dalam tas, meraih tas dan keluar dari kelas. Sekali, dia menoleh pada Jennie. Mata mereka bertemu. Dengan egoisnya, Lisa ingin mendatangi Jennie, meminta satu pelukan saja tapi akhirnya dia tidak bisa melakukan itu.

Lisa pergi, meninggalkan Jennie yang terdiam, hanya memandangi punggung Lisa yang perlahan menghilang dari pandangannya.

“Apa yang terjadi?”

“Sepertinya dia benar-benar mendapatkan masalah.”

“Lisa di suruh pulang.”

“Dia mendapatkan skorsing?”

“Bisa jadi.”

Jennie mengeluarkan ponselnya, hendak mengirim pesan pada Lisa, menanyakan apakah Lisa baik-baik saja. Guru lain muncul dan menatap satu per satu muridnya sambil tersenyum.

JENLISA - Find Diary, Find You [GIP] ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang